Ini berarti Irfaan Ali akan memimpin negara yang perekonomiannya tumbuh 14 kali lebih tinggi dari China tahun ini.
Bank Dunia pada Juli lalu – dengan memperhatikan dampak virus corona – juga menempatkan Guyana sebagai negara yang paling tinggi pertumbuhannya.
Pemilu Maret lalu hasilnya sangat ketat dan dua partai yang terlibat saling mengajukan klaim menang dan saling menuduh kecurangan.
Irfaan Ali lahir di Leonora, kota di salah satu pulau yang membentuk Guyana.
Ia meraih gelar doktor dalam perencanaan kota dan menjadi anggota kongres dari 2006 sampai 2015.
Saat menjadi menteri perumahan, ia menerapkan strategi yang belum pernah diambil sebelumya, dengan penyebaran merata rumah bagi orang dari semua tingkatan sosial dan geografi.
Ia menjadi anggota partai selama lebih dari 20 tahun dan memimpin salah satu komisi yang sangat penting yaitu pertanggungjawaban publik.
Ia juga pernah bekerja sebagai koordinator Bank Pembangunan Karibia.
Dalam kampanye pemilihan presiden, Irfaan Ali mengangkat program untuk sektor ekonomi yang paling tertinggal serta memberdayakan komunitas bisnis.
Di antara kebijakan yang diambil adalah menghapus pertambahan pajak di sektor kunci seperti listrik, air dan fasilitas kesehatan.
Melesat menjadi negara penghasil minyak
Guyana menemukan cadangan minyak lima tahun lalu dan produksi serta ekpor minyak mentah dimulai tahun ini.
Walaupun cadangan minyak yang ada tidak sebesar produsen terbesar minyak dunia, apa yang diperoleh cukup untuk mengangkat perekonomian ke tingkatan yang belum pernah terjadi dalam sejarah negara itu.
“Produksi minyak akan menjadi antara 700.000 sampai satu juta barel per hari,” kata Marcelo de Assis, pakar di perusahaan konsultasi minyak Wood Mackenzie, kepada BBC Mundo, Januari lalu.
Jumlah ini serupa dengan produsen minyak menengah seperti Colombia.
Namun, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk, dampak yang dihasilkan lebih besar terhadap Guyana, karena penduduk Colombia, 50 kali lebih sedikit.
Laporan yang disusun oleh CNBC, media di Amerika, Guyana dapat menjadi negara yang memproduksi minyak. (*)