Eramuslim.com -Mantan menteri perumahan Guyana Muhamad Irfaan Ali, harus menunggu lima bulan sampai ia dilantik sebagai presiden negara baru penghasil minyak di Amerika Selatan.
Irfaan dilantik pada Minggu (03/08) setelah ditetapkan sebagai pemenang pemilu yang disengketakan pada tanggal 2 Maret lalu, menyusul penghitungan kembali.
Hasil penghitungan yang dikeluarkan Juni lalu menunjukkan Ali, anggota partai oposisi, Partai Rakyat Progresif, menang dalam pemilu awal.
Washington bulan lalu mendesak presiden David Granger untuk mundur.
Hasil akhir muncul, beberapa bulan setelah konsorsium yang dipimpin oleh Exxon Mobil Corp mulai memproduksi minyak di lepas pantai Guyana, negara miskin dengan penduduk sekitar 800.000, menjadi engara baru penghasil minyak.
Perkembangan ini dapat meningkatkan pertumbuhan pertanian dan tidak tergantung pada hasil tambang.
Politisi berusia 40 tahun ini dilahirkan dari keluarga Muslim berdarah India.
Pertumbuhan ekonomi negara Amerika Selatan ini akan meningkat 14 kali lebih cepat dari China pada 2020, negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia, menurut data Dana Moneter Internasional (IMF).