Warga Muslim di Perancis terkejut mendengar berita penangkapan Sekretaris Jenderal Dewan Imam Perancis, Daw Meskine dan seorang anak laki-lakinya dengan tuduhan terlibat aktivitas pencucian uang untuk keperluan organisasi ‘teroris’.
Presiden Dewan Imam Perancis, Zuhir Burik menyatakan sudah mencoba menghubungi pihak kementerian dalam negeri untuk mencari tahu alasan sebenarnya mengapa Meskine ditangkap. Menurut Burik, penangkapan itu menimbulkan banyak pertanyaan.
"Meskine adalah seorang tokoh Muslim yang terkenal dan dihormati. Ia juga dikenal baik oleh otoritas pemerintah Perancis dan Menteri Dalam Negeri, Nicolas Sarkozy," ujar Burik.
Sumber-sumber di kementerian dalam negeri Perancis pada situs Islamonline mengungkapkan, Meskine dan seorang anak lelakinya ditangkap pada Senin (19/6) sebagai bagian dari penyelidikan terhadap pendanaan sekolah al-Najah yang dikelolanya dan perusahaan yang dimilikinya di utara Perancis. Perusahaan itu kabarnya dijadikan lokasi berlibur musim panas para siswa sekolahnya.
Sekitar 20 anggota keluarga Meskine dan pembantunya juga ikut ditangkap atas perintah jaksa penuntut di Paris. Sumber-sumber yang enggan disebut namanya mengatakan, penangkapan itu dikaitkan dengan investigasi terhadap kasus pencucian uang yang berasal dari negara-negara Teluk dan aktivitas pencucian uang yang dikaitkan dengan organisasi terorisme.
Sebelumnya, pada situs Islamonline, Meskine mengatakan bahwa pendanaan sekolahnya kebanyakan berasal dari sumbangan para orang tua siswa dan warga Muslim lainnya.
Meskine yang berasal dari Tunisia itu selama ini dikenal sebagai tokoh yang banyak membantu terselenggaranya dialog antar umat beragama di Perancis.
Penangkapan Meskine tentu saja menimbulkan kemarahan para pengurus sekolah al-Najah. Satu-satunya sekolah menengah Muslim yang dikelola swasta di kawasan pinggiran kota Aubervilliers, sebelah utara Paris.
"Penangkapan dilakukan lima belas hari sebelum disetujuinya bantuan dana pemerintah untuk sekolah itu. Penangkapan tersebut hanya bertujuan untuk menghalang-halangi bantuan pemerintah," kata seorang sumber. Menurut undang-undang Perancis, sekolah swasta berhak menerima bantuan dana dari pemerintah setelah lima tahun beroperasi secara independen.
staf sekolah al-Najah juga mengecam penangkapan tersebut. "Penangkapan sengaja dilakukan bertepatan dengan berakhirnya masa tahun ajaran, ketika mayoritas warga Muslim bepergian untuk menikmati liburan musim panas guna mencegah adanya mobilisasi yang bisa menghalangi penangkapan," kata seorang guru bernama Abdul Hafiz.
"Penangkapan dilakukan juga karena kritik-kritik Meskine terhadap Dewan Muslim Perancis (CFCM) yang kelihatannya tidak disukai Sarkozy," sambungnya. (ln/iol)