Tokoh Islamis Mauritania Dicalonkan Sebagai Presiden

National Rally for Reform and Development (RNRD), satu-satunya partai Islam yang ikut serta dalam pemilu di Mauritania menyatakan akan mengajukan calon presiden sendiri, ketimbang mendukung calin tunggal yang diusung oleh Anti-Coup Front.

Jubir RNRD, Ahmed Ould Wedia mengatakan, partainya akan mencalonkan Mohammed Jemil Ould Mansour sebagai kandidat presiden dalam pemilu yang akan digelar bulan Juli mendatang, yang merupakan pemilu pertama di Mauritania sejak kudeta yang dilakukan militer tahun 2008 lalu.

"Mayoritas anggota dewan RNRD memilih opsi untuk mencalonkannya sebagai presiden, dan terus melakukan kordinasi dengan kekuatan-kekuatan di dalam negeri yang menginginkan adanya perubahan di Mauritania," kata Wedia.

Jemil Ould Mansour, 45, yang saat ini masih menjadi anggota legislatif, akan menjadi tokoh dari partai Islam pertama yang dicalonkan menjadi presiden sejak RNRD berdiri tahun 2007. Mansour dikenal sebagai tokoh yang mengecam keras kudeta militer yang terjadi bulan Agustus 2008 lalu. Dalam setiap pernyataannya, ia selalu menyerukan sikap toleransi, mempromosikan Islam yang demokratis dan moderat serta menolak segala bentuk kekerasan.

Mansour pernah memimpin Organisasi Mahasiswa Islam, organisasi yang kemudian dilarang pemerintah Mauritania. Sebagai aktivis Islam, ia beberapa kali masuk penjara saat Mauritania dibawah rezim Maaouiya Ould Taya yang memerintah antara tahun 1984-2005.

Mauritania, negara yang berada di wilayah barat lau benua Afrika ini tak pernah henti dari gejolak politik di dalam negeri. Bulan Agustus 2008, militer mengkudeta pemerintahan presiden terpilih Sidi Ould Cheikh Abdallahi. Jenderal Mohamed Ould Abdel Aziz yang memimpin kudeta, mengundurkan diri dari posisinya sebagai pemimpin junta militer pada bulan April untuk ikut mencalonkan diri dalam pemilu presiden yang awalnya akan digelar tanggal 6 Juni lalu.

Pemerintah menyepakati pengunduran pelaksanaan pemilu sampai 18 Juli, setelah melakukan pembicaraan dengan kelompok-kelompok oposisi yang mengancam akan memboikot pemilu. (ln/YN/iol)