Tokoh Evangelis Serukan Larang Pembangunan Masjid Baru di Inggris

Allison Ruoff, tokoh Kristen Evangelis dari Dewan Musyawarah Gereja Inggris menginginkan adanya larangan pembangunan masjid-masjid baru di Inggris. Ia khawatir, jumlah masjid yang makin banyak akan menyebabkan makin berkembangnya hukum syariah Islam di negara itu.

Ruoff mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara dengan Premier Christian Radio yang berbasis di London. Dalam wawancara tersebut, Ruoff mengatakan, tidak boleh ada pembangunan masjid baru di Inggris sampai semua tuntutan umat Kristiani di negara-negara Muslim dipenuhi.

"Kita terus membangun masjid-masjid baru yang dibiayai oleh negara-negara penghasil minyak. Sejauh yang kita tahu, hanya ada 3, 5 sampai 4 juta Muslim dinegara ini. Masjid-masjid yang ada sekarang sudah cukup buat warga Muslim, mereka tidak perlu masjid baru lagi, " ujar Ruoff.

Ia melanjutkan, "Kita tidak membutuhkan hukum syariah yang berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah masjid, diterapkan di negara ini. Kalau tidak kita awasi, hal itu bisa terjadi. Kecuali kalau kita menginginkan negara ini menjadi negara Islam, begitulah caranya."

"Anda membangun sebuah masjid, kemudian apa yang terjadi? Anda akan melihat warga Muslim pindah ke wilayah itu, semua toko kemudian menjadi toko Islam, semua rumah menjadi rumah yang Islami dan seperti yang dikatakan Uskup Rochester bahwa kita akhirnya akan melihat tempat yang orang lain tidak bisa masuk ke dalamnya. Mereka akan memberlakukan hukum Islam. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi, " tukas Ruoff panjang lebar.

Ruoff mengatakan, umat Kristen harus mempertahankan Inggris sebagai negara Kristen. "Jika kita tidak waspada, Kita akan menjadi negara Islam. Ini sangat serius, " sambungnya.

Pernyataan Ruoff muncul di tengah kampanye ormas Islam Jamaah Tabligh di Inggris untuk membangun sebuah masjid besar di timur London, yang mampu menampung 12.000 jamaah. Banyak kalangan yang menentang rencana pembangunan masjid itu dan menuding Jamaah Tabligh punya agenda tersembunyi, ingin mendominasi dunia dengan mengatasnamakan Islam.

Di sisi lain, Petisi Downing Street yang ditandatangani sekitar 275 ribu orang yang menentang pembangunan masjid itu, juga dituding rasis dan Islamofobia.

Asisten Sektretaris Jeneral Musim Council of Britain, Inayat Bunglawala menyayangkan pernyataan Ruoff dan menyebutnya sebagai pernyataan yang sempit dan tak beralasan. Bunglawala mengatakan kebebasan harus berlaku untuk semua kelompok masyarakat, bukan hanya untuk kelompok masyarakat tertentu.

"Saya pikir, para pemuka gereja akan merasa malu dengan komentar-komentar seperti itu, " tukas Bunglawala.

Karena faktanya, tambah Bunglawala, masjid-masjid dibangun sejalan dengan dibangunnya sinagog-sinagog dan tempat-tempat ibadah lainnya di negara ini dan ini menjadi salah satu keindahan kehidupan di Inggris, di mana setiap punya kebebasan untuk beribadah.

Pernyataan yang dilontarkan Ruoff, kata Bunglawala, tidak membantu persatuan semua lapisan masyarakat. "Dan saya tidak mau melihat pernyataan-pernyataan itu sebagai pernyataan yang mewakili komunitas Kristen, " sambungnya.

Menurut Premier Christian Radio, saat ini ada sekitar 47 ribu gereja dan 1.600 masjid di seluruh Inggris. (ln/Timesonline/Islamicity)