Tokoh Al-Qaidah Serukan Hentikan Aksi Kekerasan

Sayyid Iman al-SyarifDia pernah dianggap sebagai pemimpin intelektual Al-Qaidah, seorang kolega yang dihargai oleh pemimpin global jaringan Al-Qaidah – Usama bin Laden dan tangan kanannya Dr Ayman Al- Zawahiri.

Namun sekarang Sayyid Imam Al-Syarif yang juga dikenal sebagai Dr Fadl yang saat ini berada di penjara Mesir, telah menolak keterlibatannya dalam gerakan Al-Qaidah dan menyerukan untuk segera mengakhiri kekerasan atas nama Jihad di negara-negara barat dan negara-negara Muslim.

Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan di surat kabar harian Italia – La Republica pada Jumat yang lalu, anak laki-lakinya yang berumur 24 tahun bernama Ismail berbicara tentang kehidupan Ayahnya dipenjara.

"Dia berada di satu sel sendirian,ada kamar mandi dan dapur," katanya kepada media."Aparat membawanya ke wartawan surat kabar namun dia menolak diwawancarai oleh wartawan saluran TV satelit. Jika kita menginginkannya, dia bisa menelpon setiap hari. Saya menjenguknya kemarin."

Apa yang kami bicarakan? "Saya katakan padanya apa yang saya lakukan, saya telah menjadi kepada rumah tangga, dan saya harus memikirkan masa depan keluarga saya." Ismail sendiri seorang sarjana ekonomi, mengingat dirinya sendiri adalah seorang anak dari anggota al-Qaidah.

"Kami melakukan sesuatu yang normal," katanya kepada harian Italia."Bagi kami dia (Sayyid Imam Al-Syarif) adalah seorang dokter yang berbakat dan dihormati, dengan penuh semangat untuk membaca dan belajar dan dia berbicara sangat sedikit."

Lahir di Bani Swaif sebelah utara Kairo pada tahun 1950, Sayyid Imam Al-Syarif sangat berbeda dengan anak-anak sebayanya sewaktu kecil. Dia telah hafal Al-Quran sejak berumur 11 tahun, dan kuliah kedokteran mengambil spesialiasi bedah plastik di universitas kairo.

Selama kuliah dia berteman akrab dengan Dr Ayman Zawahiri. Mereka kecewa dengan presiden Mesir Jamal Abdul Naser dan akhirnya membuat ia lebih condong bergabung dengan gerakan Islam. Dia kemudian pergi ke Pakistan untuk merawat Mujahidin yang terluka pada masa perang antara mujahidin Afghan dengan tentara Soviet.

Al-Syarif telah dipenjara sejak peristiwa 9/11 terjadi.

Pada awalnya ia ditahan oleh agen rahasia Yaman sewaktu ia bekerja di bagian bedah di rumah sakit Asy Syifa sebelah selatan Sana’a.

Dia ditahan dia penjara Sana’a selama tiga tahun,"tanpa tuduhan,tanpa persidangan, dan tanpa hak akses ke pengacara sebelum akhirnya dia ditransfer ke pemerintah Mesir dimana dia akhirnya menghabiskan waktunya di penjara Mesir.

Selama di penjara Mesir, ia menulis Dokumen berupa panduan yang benar untuk melakukan aktivitas Jihad di Mesir dan dunia, yang diterjemahkan sebagai Rasionaliasi Jihad di Mesir dan dunia.

Dia digambarkan sebagai salah satu figur utama di gerakan Jihad global dan buku karangannya yang sebelumnya "Esensi dari Persiapan untuk Berjihad" telah digunakan sebagai panduan manual untuk berjihad di kamp pelatihan Al-Qaidah di Afghanistan.(fq/aki)