Tokoh al-Qaida Ayman Zawahiri menyampaikan penghormatannya terhadap tiga tersangka pelaku Bom Bali yang dieksekusi pemerintah Indonesia dan mengecam keluarga kerajaan Arab Saudi sebagai antek-antek AS dan Israel yang menentang jihad para pejuang Muslim di Palestina, Irak dan Afghanistan.
Zawahiri menyatakan hal tersebut dalam sebuah rekaman video, yang dirilis oleh SITE hari Senin kemarin. SITE adalah lembaga intelijen yang berbasis di AS, yang tugasnya memantau situs-situs Islam garis keras. SITE mengklaim rekaman video itu Zawahiri itu muncul dalam sebuah situs internet.
Dalam rekaman video yang dirilis SITE, Zawahiri mengatakan, "Mereka (tersangka bom Bali) tahu harga dari tindakan yang mereka lakukan dan mereka telah membayarnya dengan rasa puas"
"Mereka telah menempuh perjalanan panjang, dipenjara, ditindas dan diperlakukan sewenang-wenang. Mereka menerima hukuman dengan hati yang tenang," kata Zawahiri dalam rekaman video berdurasi 20 menit itu.
Zawahiri juga memuji Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra yang dieksekusi di depan regu tembak tanggal 9 November kemarin sebagai "pahlawan-pahlawan yang tangguh."
Dalam rekaman video tersebut, Zawahiri juga menyebut kerajaan Arab Saudi sudah bersekutu dengan AS dan Israel untuk menentang perlawanan-perlawanan yang dilakukan pejuang Muslim di Palestina, Irak dan Afghanistan. Ia juga menyebut konferensi toleransi antar umat beragama yang disponsori Saudi beberapa waktu lalu sebagai "sandiwara yang lucu."
SITE tidak menyebutkan darimana lembaga ini mendapatkan rekaman video tersebut dan apakah rekaman video itu asli atau tidak. Lembaga ini sering menampilkan rekaman-rekaman video berisi pernyataan-pernyataan keras dari kelompok-kelompok Islam, terutama dari tokoh-tokoh al-Qaidah sejalan dengan sikap AS yang masih terus menggelar dagangannya berupa kampanye "perang melawan teror" yang mulai tidak laku itu. (ln/MorningStar)