Tim Sepakbola Mesir Bangun Masjid di Ghana

Sikap para pemain tim sepakbola Mesir ini patut ditiru oleh para olahragawan di negara kita. Mereka sepakat menyumbangkan sebagian bonus hadiah kemenangan mereka dalam final pertandingan sepakbola Liga Afrika kemarin, untuk membangun sebuah masjid di kota Kumasi, Ghana.

Kapten kesebelasan Mesir dari klub sepakbola Al-Ahly, Shady Muhammad dalam wawancara telepon dengan saluran televisi Modern Sport mengatakan, setiap pemain bukan hanya memberikan sumbangan. "Tim kami juga mengumpulkan dana yang cukup besar untuk kalangan duafa di Kumasi, " seperti dikutip surat kabar Al-Masri Al-Youm.

Keputusan untuk menyumbangkan sebagian bonus yang mereka dapat diambil setelah kesebalasan itu berhasil mengalahkan kesebelasan Angola 2-1 dalam babak perempat final, dan akhirnya menang di final melawan kesebelasan Camerun dengan skor 1-0.

Tim sepakbola Mesir itu juga merayakan kemenangan mereka dengan memotong tiga sapi, selama mereka berada di Ghana mengikuti kompetisi Liga Afrika. Daging-daging sapi itu kemudian dibagi-bagikan ke kaum duafa di Ghana. Namun niat baik tim sepakbola Mesir itu diwarnai berita yang memojokkan mereka oleh media massa Ghana. Laporan-laporan media di Ghana mencurigai pemotongan sapi itu adalah ritual ilmu hitam tim sepakbola Mesir untuk memperlemah tim lawannya. Oleh sebab itu menurut Presiden Asosiasi Sepakbola Mesir, Samir Zaher, pemotongan dua sapi selanjutnya dilakukan diam-diam.

Selama di Ghana, tim sepakbola Mesir melakukan kunjungan persahabatan ke masjid di kawasan Kumasi Tengah dan bertemu dengan imam masjid, Syaikh Ahmad Said. Said mengaku terkesan dengan kemurahan hati para pemain sepakbola Mesir itu dan terkesan melihat bagaimana mereka selalu bersujud setiap berhasil mencetak sebuah gol.

Ghana adalah negara di kawasan benua hitam, Afrika yang menganut paham sekulerisme. Dari total jumlah penduduk 22 juta jiwa, menurut data statistik negeri itu, 16 persennya adalah warga Muslim. Agama mayoritas di Ghana adalah Kristen. Muslim Ghana menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan, seperti wakil presiden dan menteri.

Di sisi lain, sumbangan tim sepakbola Mesir untuk membangun masjid di Ghana menjadi semacam ironi, karena di Mesir, pemerintahnya justru membuat undang-undang yang memantau sumbangan-sumbangan untuk masjid, dengan dalih mengantisipasi penyaluran dana untuk kelompok-kelompok terorisme. (ln/al-arby)