Tim Investigasi Irak: Blackwater Bersalah, Sengaja Bunuh Warga Sipil

Tim investigasi yang dibentuk pemerintah Irak menyimpulkan bahwa perusahaan jasa tentara bayaran yang disewa AS, Blackwater telah "secara sengaja membunuh 17 warga Irak dalam insiden penembakan yang terjadi bulan September kemarin di Baghdad."

Juru bicara pemerintah Irak Ali al-Dabbagh menyatakan, tim investigasi terhadap Blackwater yang dibentuk Perdana Menteri Nouri al-Maliki, tidak menemukan bukti bahwa personil Blackwater diserang baik secara langsung maupun tidak langsung, bahkan tidak disentuh dengan sebutir batu pun dalam insiden tersebut.

"Apa yang telah mereka lakukan dianggap sebagai tindak kriminal karena membunuh dengan sengaja dan mereka harus dijatuhi sanksi hukum, " kata Dabbagh.

Menurutnya, selain para personelnya yang terlibat dalam peristiwa penembakan itu, perusahaan Blackwater sendiri sebagai sebuah institusi juga bisa menghadapi tuntutan hukum.

Pendiri Blackwater Erik Prince sebelumnya melontarkan pembelaan, bahwa personelnya sudah bertindak sesuai hukum, membela diri saat konvoi pejabat AS yang mereka kawal diserang. Namun tim penyelidik Irak menyatakan, tidak ada bukti atas klaim tersebut.

Pengumuman tim penyelidik bahwa personel Blackwater terbukti bersalah membunuh warga sipil Irak dalam insiden di Baghdad pada 16 September kemarin, bersamaan dengan berlangsungnya pertemuan antara AS dan pejabat pemerintah AS guna membahas keberadaan perusahaan-perusahaan jasa militer swasta di Irak.

Pernyataan yang dikeluarkan kedutaan besar AS di Irak menyebutkan bahwa sudah dibentuk sebuah komisi bersama yang diketuai oleh menteri pertahanan Irak dan seorang diplomat senior AS. Komisi bersama itu aka membuat sebuah kertas kerja untuk memastikan bahwa keberadaan perusahaan jasa tentara bayaran yang disewa pemerintah AS "tidak membahayakan keamanan publik."

Menlu AS Condoleezza Rice telah memerintahkan kontrol yang ketat terhadap Blackwater, antara lain dengan menempatkan kamera-kamera dalam setiap konvoinya. Deplu AS juga rencananya akan mengirim agen-agen intelejennya untuk ikut serta dalam setiap konvoi pejabat AS yang dikawal personel Blackwater.

Menurut pemerintah Irak, saat ini ada lebih dari 180 perusahaan jasa keamanan swasta dari AS dan negara-negara Eropa yang beroperasi di Irak, dengan jumlah personel sekitar 25. 000 sampai 48. 000. (ln/alarby/alJaz)