Kementerian Olahraga Prancis dan Federasi Sepakbola Prancis (FFF) mulai melakukan investigasi secara terpisah terkait laporan adanya rencana pemberlakuan kuota bagi pemain berkewarganegaraan ganda dalam tim sepakbola nasional Prancis.
Laporan ini pertama kali dilansir oleh situs berita Mediapart. Situs itu mengklaim mengetahui informasi bahwa para pejabat di FFF sudah membahas rencana untuk membatasi jumlah pemain berlatar belakang etnis kulit hitam dan Arab, yang akan direkrut untuk mengikuti program pelatihan tim nasional. Kuota untuk para pemain dari kedua etnis itu dibatasi hanya 30 persen dari total jumlah pemain yang akan direkrut.
Alasan pembatasan itu, menurut Mediapart, karena pemain berlatar belakang etnis kulit hitam dan Arab tidak mencerminkan "identitas nasional" Prancis, dan para pejabat di FFF termasuk manajer tim sepakbola nasional Prancis Laurent Blanc, secara diam-diam sudah menyetujui pemberlakukan kuota itu. "Terlalu banyak orang kulit hitam, terlalu banyak orang Arab dan cuma sedikit pemain kulit putih di sepakbola Prancis," tulis Mediapart mengutip pernyataan para pejabat di FFF.
Direktur Teknis Nasional Francois Blaquart, yang bertanggung jawab atas kebijakan pelatihan bagi pemain muda sepakbola Prancis, sudah dinon-aktifkan menyusul terkuaknya rencana rahasia untuk memberlakukan kuota pemain dari etnis tertentu. Sementara manajer tim nasional Prancis Laurent Black akan dimintai keterangan oleh tim investigasi. (ln/france24)