Puluhan warga tak berdosa di Irak lagi-lagi menjadi korban serangan bom bunuh diri yang terjadi beruntun pada Senin (10/9) di Baghdad. Bom bunuh diri juga terjadi di Baquba dan pelakunya diduga seorang remaja puteri berusia 13 tahun.
Warga yang sedang menikmati sarapan paginya di tempat-tempat makan di sebuah pasar di kota Adhamiyah, Baghdad pagi itu dikejutkan oleh suara ledakan keras. Mereka berhamburan keluar dan menyaksikan sebuah bis yang penuh dengan para siswi yang akan berangkat ke sekolah hancur berantakan dan mereka menyaksikan mayat-mayat yang bergelimpangan.
Seketika mereka sadar telah terjadi serangan bom. Warga sekitar dan aparat kepolisian berusaha memberikan pertolongan pada para korban. Tapi malang tak bisa ditolak, tiba-tiba ledakan kedua terjadi di tengah kerumunan orang yang sedang memberikan pertolongan itu.
"Ledakan itu sangat kuat dan sebelum saya sempat keluar melihat apa yang terjadi, bom kedua meledak," kata Fadel Hussein, seorang pelayan di sebuah kedai teh di dekat lokasi kejadian.
"Asap tebal dimana-mana. Para korban yang bergelimpangan berlumuran darah. Kami membantu evakuasi korban dan mengangkatnya ke mobil ambulan," jelas Hussein menggambarkan situasi setelah ledakan.
Saksi mata lainnya, Jassim Mohammad mengungkapkan sebuah minibus juga terkena ledakan dan empat dari lima penumpangnya tewas. "Bagaiman Anda menjelaskan tindakan seperti ini, mereka orang-orang tak berdosa yang sedang menikmati makan pagi dan berbelanja di toko. Di sini tidak ada barak militer atau tentara," tukas Jassim yang geram melihat serangan bom itu.
Para pejabat di kementerian pertahanan dan kementerian dalam negeri Irak mengatakan, bom pertama yang meledak di Adhamiyah adalah bom mobil, sedangkan serangan bom kedua adalah bom bunuh diri. Mereka memastikan jumlah korban tewas dalam peristiwa dua ledakan bom yang terjadi hampir bersamaan hari Senin kemarin mencapai 31 orang dan korban luka-luka 68 orang. Seorang dokter di rumah sakit Baghdad mengatakan, diantara para korban terdapat perempuan dan anak-anak.
Selain di Adhamiyah, serangan bom bunuh diri juga terjadi di sebuah pos keamanan pasukan AS di kota Baquba, privinsi Diyala. Bom bunuh diri itu, menurut polisi Irak, dilakukan seorang remaja puteri berusia 13 tahun. Ledakan tersebut menewaskan enam orang dan 18 lainnya luka-luka. Tidak disebutkan apakah ada pasukan AS yang menjadi korban serangan bom bunuh diri tersebut.
Serangan-serangan bom itu terjadi di tengah kontroversi tentang perjanjian pakta keamanan antara pemerintah Irak dan militer AS, dimana AS meminta Irak agar memberikan kesempatan bagi pasukan AS untuk tetap berada di Irak sampai 2011 sebelum penarikan pasukan secara total. AS menakut-takuti pemerintah dengan mengatakan situasi keamanan akan makin parah jika pasukan AS dipaksakan meninggalkan Irak setelah mandat dari PBB berakhir bulan Desember nanti. (ln/aljz/aby)