Sedikitnya 60 orang cedera akibat tiga ledakan bom yang terjadi beruntun di selatan Thailand, wilayah yang didominasi warga Muslim. Sejauh ini belum ada laporan korban tewas dalam ledakan yang terjadi di distrik Sukhirin, provinsi Narahiwat meskipun ledakan bom itu adalah ledakan bom terbesar yang terjadi di provinsi itu dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut keterangan polisi setempat, ketiga bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan. Dua bom yang disembunyikan di dalam mobil meledak di luar gedung pemerintahan, satu bom lagi yang disembunyikan di sebuah moto meledak dekat sebuah kedai teh.
Kekerasan yang melanda provinsi dengan penduduk mayoritas Muslim itu sudah berlangsung selama lima tahun terakhir. Selama kurun waktu itu, 3.000 orang tewas akibat berbagai aksi kekerasan mulai dari serangan bom hingga penembakan. Targetnya bukan hanya Muslim tapi juga penganut agama Budha dari berbagai kalangan seperti polisi, tentara, guru dan pejabat pemerintah.
Aparat keamanan Thailand dan kelompok separatis di kawasan itu saling tuding sebagai pelaku aksi-aksi kekerasan tersebut. Namun organisasi hak asasi manusia internasional menuduh militer dan polisi Thailand sebagai pelaku tindak kekerasan itu. (ln/aljz)