Tidak Tegas Pada Israel, Iran Kritik DK PBB

Iran mengkritik Dewan Keamanan PBB yang dinilai tidak cepat tanggap dengan ancaman-ancaman Israel terhadap Negeri Para Mullah itu. Dalam surat resminya pada Dewan Keamanan PBB, Iran meminta Dewan Keamanan PBB menghentikan tindakan Israel.

Surat itu disampaikan Duta Besar Iran Javad Zarif ke Presiden Dewan Keamanan PBB Johan Verbeke, tertanggal 11 Juni, dan baru tersebar ke publik, Selasa (19/6). Surat itu merupakan respon Iran atas kecaman yang dilontarkan negara-negara Barat anggota DK PBB atas pernyataan Presiden Iran Mahmud Ahmdinejad yang memprediksi kehancuran Israel.

Dalam suratnya, Zarif mengutip pernyataan PM Israel Ehud Olmert dan Deputi Perdana Menteri Israel Shaul Mofaz yang menolak untuk mengesampingkan serangan militer terhadap Iran, jika Iran tidak menghentikan program nuklirnya. Sementara negara-negara Barat menuduh Iran akan membuat bom lewat program nuklirnya.

"Ini merupakan ancaman-ancaman yang jahat… Dewan Keamanan seharusnya memberikan reaksi atas ancaman-ancaman ini dengan cara mengecam dan memaksa Israel agar tidak menerapkan kebijakan yang melanggar hukum internasional, " demikian bagian isi surat resmi Iran.

Iran juga menyatakan, Dewan Keamanan PBB seharusnya bisa segera menghentikan dan melarang ancaman-ancaman penggunaan kekuatan militer yang ditujukan pada anggota PBB. Namun kenyataannya DK PBB tidak melakukan tindakan apapun terkait dengan kebijakan dan perilaku jahat Israel. DK PBB, menurut Iran malah membuat Israel makin berani untuk terus melakukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip yang tercantum dalam piagam PBB.

Iran dalam suratnya juga menuding sejumlah negara-negara Barat berusaha mengalihkan perhatian dunia dari tindakan-tindakan Israel yang kejam, dengan bersama-sama mengecam pernyataan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad tentang Israel. Meskipun, menurut Iran, upaya Barat dan Israel itu gagal.

Ahmadinejad dalam pidatonya pada tanggal 3 Juni kemarin mengatakan bahwa Libanon dan Palestina sudah menekan "tombol hitungan mundur" untuk mengakhiri "rejim Zionis." "Dengan izin Tuhan, kita akan menyaksikan kehancuran rejim ini dalam waktu dekat, " kata Ahmadinejad saat itu.

Sekretaris Jenderal PBB mengaku syok mendengar pernyataan Ahmadinejad dan mengatakan bahwa Israel adalah anggota PBB yang memiliki hak serta kewajiban yang sama dengan anggota lainnya. Meski pada kenyataannya, DK PBB selama ini lebih banyak diam melihat tingkah polah Israel yang telah menimbulkan kekacauan dan kesengsaraan bagi rakyat Palestina.

Negara-negara Barat anggota DK PBB, hampir saja mengusulkan resolusi atas pernyataan presiden Iran itu, namun berhasil dihalangi oleh Indonesia dan Qatar, yang menjadi anggota tidak tetap DK PBB. (ln/thestar/arabworldnews)