Tidak Percaya Laporan Polisi Jerman, Pakistan Kirim Tim Investigasi Selidiki Kematian Aamir Cheema

Keluarga Aamir Cheema, pelajar asal Pakistan yang tewas dalam tahanan kepolisian Jerman, menolak teori yang diungkapkan oleh kepolisian Jerman bahwa putera mereka tewas akibat bunuh diri.

"Anak saya sudah disiksa sampai tewas oleh apara kepolisan Jerman," kata ayah Aamir, Profesor Nazeer Cheema pada situs Islamonline.

Bukan hanya keluarga Aamir yang tidak percaya, sebagian besar masyarakat Pakistan juga meyakini bahwa polisi Jerman telah membunuh Aamir yang tercatat sebagai mahasiswa di University of Applied Sciences, Muenchberg sejak 2004.

Aamir ditangkap pada 20 Maret lalu ketika ia sedang berusaha masuk ke gedung Axel Springer, sebuah perusahaan penerbitan yang menerbitkan surat kabar Die Wielt yang beredar di Berlin.

Aamir dituduh akan menyerang editor surat kabar itu karena sudah mempublikasikan kartun Nabi Muhammad seperti yang dipublikasikan harian Denmark, Jyllands-Posten.

Polisi Jerman mengatakan, Aamir,28, ditemukan tewas dalam selnya dengan cara gantung diri dengan menggunakan baju-bajunya. Duta besar Jerman di Islamabad, Gunter Mullak mengatakan, Aamir sempat menulis sebuah surat sebelum bunuh diri yang isinya minta dimakamkan di kota suci Makkah. Pada surat yang sama almarhum juga menyatakan punya keinginan untuk melaksanakan ibadah-ibadahnya yang terakhir di masjid suci di Makkah.

Jenazah Cheema diterbangkan dari Jerman ke kota Lahore pada Sabtu (13/5). Pejabat kota Lahore Shujah Khanzada yang menerima jenazah Aamir, meletakkan karangan bunga di atas peti jenazahnya. Selanjutnya, jenazah Aamir diterbangkan ke Gujranwala Cantt dengan menggunakan helikopter milik pemerintah daerah Punjab dan diterima oleh pejabat serta komandan korps Gujranwala.

Pemakaman Aamir di Pakistan menimbulkan ketegangan di pihak keluarga almarhum. Keluarga Aamir menuduh pemerintah Pakistan sudah memaksa mereka untuk memakamkan jenazah anaknya di pedesaan Soroki, Punjab Tengah padahal mereka ingin memakamkan puteranya itu di Rawalpindi.

Pakistan Kirim Tim Investigasi

Sejumlah pejabat pemerintah Pakistan datang ke tempat kediaman keluarga Cheema di Rawalpindi untuk menyampaikan belasungkawa. Pemerintah Pakistan sendiri menolak alasan kematian Aamir yang diberikan pemerintah Jerman dan memutuskan untuk mengirimkan sebuah tim dari Federal Investigation Agency-lembaga penyelidik tertinggi di Pakistan-ke Berlin untuk menginvestigasi sebab-sebab kematian Aamir.

"Kami sudah mengirimkan satu tim ahli ke Jerman untuk memastikan apa sebenarnya penyebab kemarian Aamir Cheema dan kami baru bisa memberikan penjelasan setelah kami mendapatkan fakta-faktanya," kata seorang pejabat pemerintah Pakistan.

Laporan yang disampaikan kepolisian Jerman pada pemerintah mengatakan bahwa Aamir menolak untuk berjalan-jalan keluar ketika para tahanan yang satu sel dengannya memilih menghirup udara segar di luar sel. Ketika kembali ke sel sekitar setengah jam kemudian, mereka menemukan Aamir dalam keadaan tergantung dengan menggunakan Shalwarnya (baju panjang, pakaian khas Pakistan-red)

Pemerintah Pakistan mengajukan dua pertanyaan pada pemerintah Jerman. Pertanyaan pertama terkait dengan bagaimana otoritas penjara sudah lalai memantau aktivitas Aamir melalui kamera yang sudah dipasang di dalam sel. Pertanyaan kedua, apa saja langkah-langkah pencegahan yang sudah dilakukan otoritas Jerman setelah menyimpulkan bahwa Aamir mengalami gangguan kejiwaan.

Selain pejabat pemerintah Pakistan, para pemuka agama di negeri itu juga ikut menyampaikan belasungkawa ke rumah keluarga Cheema di Rawalpindi dan ikut serta dalam pemakaman Aamir.

Kelompok-kelompok agama dan partai-partai di Pakistan juga menolak alasan bunuh diri yang diajukan pemerintah Jerman. Mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar bendera Jerman.

"Jelas bahwa Aamir tewas di tahanan kepolisian Jerman setelah ia ditangkap dengan tuduhan melakukan upaya pembunuhan terhadap orang yang terlibat dalam tindakan penghinaan (kartun Nabi Muhammad SAW)," kata Ketua Jamar e-Islami, Qazi Husain Ahmad.

Tiga anggota parlemen dari Mutahida Majlis-e-Amal, koalisi dari enam partai Islam di Pakistan, pada Jumat (12/5) mengusulkan agar National Assembly membahas tentang kasus kematian Aamir Cheema.

Keprihatian masyarakat Pakistan atas kematian Aamir terlihat spanduk-spanduk dan poster-poster yang terpasang di kota-kota besar di Pakistan yang isinya memuji Aamir sebagai syahid. (ln/iol)