Menlu AS Hillary Clinton telah tiba di Turki untuk membicarakan krisis politik di Suriah yang makin memburuk.
Clinton dijadwalkan akan bertemu pemimpin Turki serta para aktivis oposisi Suriah.
Mereka diperkirakan akan membahas persiapan peralihan kekuasaan politik di Suriah apabila rezim Bashar al-Assad runtuh.
Wartawan BBC di Istanbul, Bethany Bell mengatakan, salah-satu materi penting yang akan dibicarakan Clinton adalah melakukan koordinasi terbaik untuk mendukung kelompok oposisi Suriah yang sejauh ini belum solid.
Pejabat AS mengatakan, Clinton juga ingin memahami sikap dan kepedulian Turki terhadap kondisi aktual di Suriah yang makin memburuk.
Dalam kunjungannya ke Turki ini, Clinton juga akan mengumumkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Suriah yang mengungsi di Turki.
Turki saat ini menampung lebih dari 50.000 orang pengungsi Suriah yang tiap hari melintasi perbatasan dan membanjiri lokasi penampungan.
Laporan PBB terakhir menyebutkan, telah terjadi lonjakan jumlah warga sipil Suriah yang meninggalkan kota-kota yang diamuk perang, terutama Aleppo.
Materi penting yang menjadi fokus pembicaraan Clinton ke Turki adalah tentang “masa depan Suriah setelah Assad tak lagi berkuasa”, kata wartawan BBC di Istanbul.
Washington, masih kata wartawan BBC, berharap masa depan Suriah akan lebih mengedepankan demokrasi dan penghormatan terhadap pluralisme.
Persoalan ini ditekankan, karena sejumlah laporan menyebutkan, AS mengkhawatirkan kehadiran kelompok militan al-Qaidah diantara kelompok pemberontak dalam melawan rezim Assad.
Pejabat intelijen AS, yang dikutip kantor berita AP mengatakan, sedikitnya ada 200 orang militan yang terkait al-Qaidah yang selama ini sudah beroperasi di Suriah. Dan yang membuat mereka khewatir, jumlah militan itu terus tumbuh selama proses perlawanan.
Para pejabat AS mengkhawatirkan kondisi ini bakal mirip dengan yang terjadi di Irak, yaitu ketika mereka kesulitan mengendalikan kelompok pemberontak jika akhirnya Presiden Assad terguling drai kursi kekuasaan.
Para analis mengatakan, karena alasan inilah, Washington enggan menawarkan bantuan militer kepada kelompok pemberontak Suriah.(fq/bbc)