Keinginan mantan perdana menteri Pakistan Nawaz Sharif untuk kembali bersaing di panggung politik negeri itu, kandas. Rejim militer pimpinan Pervez Musharraf, langsung menangkap Nawaz begitu mantan perdana menteri itu tiba di Islamabad dari tempat pengasingannya di London, Inggris.
Nawaz Sharif kembali ke tanah airnya setelah Mahkamah Agung Pakistan memutuskan bahwa ia diizinkan pulang ke Pakistan. Namun, pemerintahan yang berkuasa di Pakistan saat ini, nampaknya tidak senang dengan kepulangan Nawaz.
Seorang pejabat senior Pakistan yang tidak mau disebut namanya mengatakan, pemerintah sedang memperlihatkan sebuah "drama" dengan menangkap Nawaz Sharif. "Seorang pejabat menunjukkan surat perintah penangkapan pada Nawaz Sharif dengan tuduhan kasus pencucian uang, dan memerintahkan Nawaz untuk masuk ke sebuah helikopter dan membawanya ke penjara, " kata sumber pemerintahan tadi.
Menurutnya, Nawaz dideportasi ke Jeddah, Arab Saudi dan akan diasingkan di sana selama tiga tahun lagi. "Dia dipindahkan ke pesawat khusus kepresidenan Pakistan dan terbang menuju Jeddah, di mana ia akan menghabiskan masa pengasingan selama tiga tahun lagi, " masih kata sumber tadi.
Ketua Partai Liga Muslim-partai tempat Nawaz bernaung-Khuwaja Asif membenarkan informasi tentang deportasi itu.
"Ya, saya sudah menerima laporan-laporan yang mengatakan bahwa ia (Nawaz) sudah dideportasi ke Arab Saudi, dan ini merupakan pelanggaran yang jelas terhadap keputusan Mahkamah Agung, " ujar Asif.
Ia menyatakan bahwa diirnya sudah menyampaikan petisi pada pengadilan, untuk menggugat penangkapan ilegal terhadap Nawaz Shari yang dilakukan di dalam pesawat yang membawa Nawaz dari London ke Pakistan.
Nawaz Sharif tiba di bandara Islamabad pada pukul 08. 50 pagi waktu setempat dengan menggunakan maskapai penerbangan Pakistan International Airlines Pk-786. Ketika pesawatnya mendarat, Nawaz dilarang keluar pesawat selama satu setengah jam dan ia dilaporkan diperlakukan tidak baik oleh sejumlah aparat tak berseragam ketika berada di bandara.
"Dia didorong dengan kasar oleh sejumlah aparat keamanan saat disuruh masuk ke pesawat kepresidenan. Ia (Nawaz) mencoba melawan, tapi aparat keamanan memaksanya masuk ke dalam pesawat, " ungkap seorang petugas bandara seperti dilansir Islamonline.
Sejumlah saksi mata mengatakan, sebuah tim utusan pemerintah ikut masuk ke dalam pesawat dan menawarkan dua pilihan pada Nawaz, apakah mau kembali ke pengasingan atau dipenjara di Pakistan.
"Nawaz Sharif, tanpa ragu dan berpikir panjang memilih opsi penjara, " kata sumber-sumber tadi. Namun entah mengapa Nawaz akhirnya diterbangkan ke Arab Saudi. (ln/iol)