The Senlis Council: Perang Teror AS di Somalia dan Afghanistan, Lagi-Lagi Gagal

Lembaga think-tank internasional The Senlis Council dalam laporan terbarunya menyatakan, AS mulai menuai badai dari kegagalan kebijakan perangnya melawan terorisme. Menurut lembaga itu, kelompok-kelompok ekstrimis yang diperangi AS saat ini makin bertambah kuat.

Laporan The Senlis Council sepanjang 79 halaman yang dirilis Rabu (23/4), membeberkan kegagalan AS dalam memerangi kelompok-kelompok yang oleh AS disebut kelompok terorisme di Somalia dan Afghanistan. Di kedua negara tersebut, menurut laporan itu, kehadiran militer AS yang agresif, aksi-aksi pengeboman ditambah dengan kemiskinan masyarakatnya telah memicu munculnya kelompok-kelompok pemberontak.

"Kurang cerdasnya strategi yang dilakukan AS dalm perangnya melawan terorisme di Somalia dan Afghanistan, pada kenyataannya telah membuat kelompok-kelompok pemberontak muncul hampir di seluruh kedua negara itu, " kata Presiden The Senlis Council, Norine MacDonald QC.

"AS selalu menjadi pemecah belah di kedua negara itu. Dalam kebijakan-kebijakannya, AS justru memfasilitasi perluasan wilayah kelompok al-Shahab dan Taliban yang secara psikologis memegang kendali, " sambung MacDonald.

Dalam kesimpulan laporan The Senlis Council disebutkan, proyeksi kebijakan luar negeri di bawah kendali Presiden Bush bersifat picik dan memecah belah. Bush dengan mudahnya menggunakan aksioma ‘tunduk pada kami, atau melawan kami’ sebagai formula yang diterapkan ke seluruh dunia dan hasilnya bisa dibilang tidak sepadan. (ln/presstv)