Negara Amerika Serikat tak henti-hentinya berupaya memojokkan negara Iran. Pemerintah AS membenarkan bahwa pihaknya akan menetapkan Pasukan Garda Revolusi Iran-pasukan elit Iran-sebagai kelompok teroris.
Sejumlah analis mengatakan, tindakan AS itu menunjukkan betapa frustasinya AS karena gagal menghentikan program nuklir Negara Para Mullah itu. Sementara kementerian luar negeri Iran menyebut rencana AS tersebut sebagai "propaganda yang sia-sia. "
Pengamat masalah Iran Trita Parsi mengatakan, rencana AS memasukkan pasukan elit Iran dalam daftar kelompok terorisme, bersamaan waktunya saat pemerintahan Bush meminta bantuan Iran untuk menstabilkan situasi di Irak. Ini artinya, proses diplomasi AS dengan Iran tidak akan sukses, karena pada saat yang sama AS menetapkan partner diplomasinya sebagai teroris.
Dengan memasukkan Pasukan Garda Revolusi Iran ke dalam daftar kelompok teroris, maka pemerintahan Bush dengan leluasa bisa membatasi bisnis, termasuk melarang perusahaan-perusahaan yang bukan berasal dari AS untuk berbisnis dengan berbagai institusi keuangan milik pasukan elit Iran tersebut.
Pemerintah Bush rencananya secara formal akan menetapkan Pasukan Garda Revolusi Iran sebagai kelompok teroris, sebelum pertemuan Dewan Umum PBB bulan September mendatang.
Dalam pertemuan itu, AS juga berniat untuk mendesak Dewan Keamanan agar menyiapkan resolusi baru buat Iran, karena menolak menghentikan pengayaan uraniumnya. Meskipun, rencana itu kemungkinan akan mendapat hambatan dari China dan Rusia.
Rencana AS memasukkan pasukan elit Iran ke dalam daftar terorisnya, baru kali ini dilakukan AS. Sebelumnya, AS sudah memasukkan sejumlah individu, organisasi sosial, perusahaan dan organisasi massa ke dalam daftar kelompok terorisnya, antara lain Hizbullah, al-Qaidah, Hamas dan Jihad Islam. (ln/aljz)