Terungkap, AS Dukung Irak Gunakan Senjata Kimia terhadap Iran

Analis Timur Tengah dari International Crisis Group (ICG) Joost Hiltermann mengungkapkan sebuah informasi penting tentang keterlibatan AS dalam perang Iran-Irak pada tahun 1980-1988.

Berbicara dalam sebuah seminar internasional di Tehran, Selasa (23/10) Hiltermann mengatakan bahwa pemerintah AS saat itu menggunakan satelit mata-matanya untuk membantu Irak agar bisa melakukan lebih banyak lagi serangan senjata kimia ke Iran.

Hiltermann merujuk pada buku yang ditulisnya tentang serangan-serangan senjata kimia terhadap masyarakat Kurdi di kota Halabja, Irak pada tahun 1988-buku ini terbit di AS-dan mengatakan bahwa "Kami memiliki banyak bukti atas serangan di Halabja. Kami yakin bahwa Iraklah yang melakukan serangan-serangan ini dan AS telah memberikan dukungan pada Irak untuk menyerang Iran dengan senjata kimia. "

"Selama perang delapan tahun antara Iran-Irak, Irak menjatuhkan bom-bom kimia bukan hanya pada rakyat Iran tapi juga pada rakyat Kurdi, " ujar Hiltermann seperti dikutip kantor berita Mehr.

Uniknya, kata Hiltermann, pemerintah AS saat itu mengintervensi proses pengadilan Saddam Hussein dan mendukung ancaman hukuman mati bagi Saddam di awal-awal sidang. Tujuannya, sambung Hiltermann, agar isu penggunaan senjata kimia terhadap Iran dan keterlibatan AS dalam kasus itu tidak terungkap di pengadilan.

Hilterman menjadi salah satu pembicara dalam seminar dua hari tentang "Serangan Senjata Kimia Irak terhadap Iran dan Konsekuensinya" yang dibuka pada hari Senin kemarin di Teheran. Seminar dihadiri oleh para duta besar, atase militer dan sejumlah korban serangan senjata kimia pada masa perang Iran-Irak. (ln/presstv)