Eramuslim – Sebuah serangan bom menimpa sebuah masjid di kota kedua terbesar Nepal. Aksi terorisme yang dilakukan para ektremis Hindu telah menyulut ketegangan agama di negeri tersebut. Para pejabat pemerintah dan juga tokoh-tokoh partai politik dari lintas kelompok mengutuk keras aksi terorisme itu, sedangkan para pemuka Islam setempat menyerukan agar umat Islam Nepal tidak terprovokasi oleh tindakan tersebut.
Situs berita Nepalnews.com mengutip pernyataan Perdan Menteri Nepal Girija Prasad Koirala yang menyatakan, “Serangan tersebut tidak akan mempengaruhi apa-apa dan tidak akan berhasil dalam mencapai apa yang teroris inginkan terkait dengan pemilihan anggota parlemen 10 April mendatang. Para teroris harus tahu jika jalan kekerasan tidak akan mempunyai pengaruh apa pun dalam pemilihan anggota perlemen di Nepal.”
Dalam tragedi tersebut, sekurangnya dua Muslim meninggal dunia dan beberapa lainnya menderita luka-luka cukup serius. Para saksi mata memaparkan jikal dua lelaki dengan mengendarai sebuah sepeda motor melempar sedikitnya empat buah bom ke arah Masjid Choti di Britnagar, 200 kilometer timur laut Ibukota Kathmandu, Sabtu, 29 Maret lalu.
Tiga bom langsung meledak di dalam masjid padahal di dalam masjid para jamaah sholat subuh tengah melakukan sholat.
Dalam pernyataannya kepada media, sebuah kelompok teroris Hindu yang mengaku bernama The Nepal Defense Army (NDA) mengaku bertanggungjawab atas peristiwa tersebut dan mengancam akan melakukan hal yang lebih mengerikan lagi sampai Nepal menjadi suatu negara yang berlandaskan nilai-nilai Hinduisme. NDA memang dikenal sebagai kelompok teroris Hindu di Nepal yang menginginkan Nepal menjadi sebuah negara Hindu seperti halnya India.(rz/iol)