Sekelompok orang tak dikenal, yang diduga dari kelompok kiri di Inggris mengeluarkan ancaman yang ditujukan pada warga Muslim di Eropa. Kelompok ini mengancam akan membunuh warga Muslim dengan cara memenggal kepala mereka.
Ancaman tersebut nampaknya tidak main-main, karena direkam dalam bentuk klip video dan dipublikasikan oleh situs terkenal YouTube, sebuah situs yang berisi informasi tentang film-film Amerika.
Surat kabar The Sunday Times edisi Minggu (3/9) melaporkan, klip tersebut diposting antara tanggal 11 dan 19 Agustus dan sudah dipublikasikan sebanyak ratusan kali. Dalam klip itu terlihat tiga laki-laki kulit putih Inggris dengan mengenakan penutup wajah, mengayun-ayunkan pisau, tongkat dan senjata.
Dalam sebuah video, seorang laki-laki berbicara dengan logat Welsh, mengancam warga Muslim untuk ‘kembali ke tempat asal’ mereka atau akan menghadapi resiko dibakar hidup-hidup.
"Kami akan mencabut nyawa anda. Saya akan mengoyak-ngoyak anda. Saya akan potong kepala anda," kata laki-laki itu sambil memegang pisau berburu panjang yang pinggirannya bergerigi. Laki-laki tadi juga mengatakan, membantai warga Muslim akan mengingatkannya ‘kembali ke Teluk’.
The Sunday Times menulis, kata-kata itu mengindikasikan bahwa laki-laki tadi anggota kemiliteran Inggris yang pernah bertugas di kawasan Teluk.
Dalam video lain, seorang laki-laki dengan logat London seolah bertanya-tanya apa yang sebaiknya dilakukan untuk ‘memerangi apa yang disebut agama perdamaian seperti Islam.’ Laki-laki itu menyerukan warga Inggris, Ulster, Scotland dan Wales untuk bangkit bersama dan membela tanah yang mereka cintai.
Diduga beredarnya rekaman video yang berisi teror terhadap warga Muslim ini, sebagai dampak dari terungkapnya rencana aksi pengeboman sejumlah pesawat beberapa waktu lalu yang diklaim berhasil digagalkan oleh pihak keamanan Inggris.
Publikasi video teror ini, tentu saja mengundang reaksi dari kalangan warga Muslim di Inggris. Ketua Islamic Human Rights Commission, Massoud Shadjareh mengatakan isi video itu sangat mengkhawatirkan.
The Sunday Times mengatakan, publikasi video itu seiring dengan makin banyaknya laporan penyerangan terhadap masjid-masjid dan warga Muslim di Inggris. Islamophobia, kini mendapat ‘moment yang tepat’ pascaisu teror bom di bandara Inggris beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, warga Muslim Inggris yang jumlahnya mencapai 1,8 juta protes keras dengan rencana pemerintah negara itu, yang akan memberlakukan pemeriksaan keamanan bagi penumpang pesawat, berdasarkan agama dan etnisnya. Bagi warga Muslim, kebijakan itu merupakan ‘teror’ dan rasialis.
Penerbit majalah anti fasis Searchlight, Gerry Gable mengatakan, ancaman anti Muslim harus ditanggapi secara serius.
"Belakangan ini, sejumlah anggota parlemen mengkampanyekan untuk menutup situs Nazi. Sangat mengecewakan melihat perusahaan dengan reputasi baik seperti YouTube.com memberi tempat bagi orang-orang yang ingin melakukan aksi terorisme," katanya. (ln/iol)