Termakan Isu, Polisi dan Intelejen Denmark Tangkap Tiga Warga Muslim

Kasus kartun Nabi Muhammad Saw di Denmark mencuat lagi. Kepolisian dan Badan Intelejen Denmark (PET) menangkap tiga warga Muslim yang dituduh merencanakan pembunuhan terhadap salah seorang pembuat kartun Nabi Muhammad Saw, yang pernah dimuat harian Jyllands-Posten pada tahun 2005 lalu.

Namun penangkapan itu diduga hanya berdasarkan kecurigaan, karena aparat keamanan Denmark sendiri tidak menemukan bukti kuat akan adanya rencananya pembunuhan itu.

PET mengatakan, tiga warga Muslim yang mereka tangkap adalah seorang warga negara Denmark keturunan Maroko dan dua warga negara Tunisia. PET tidak menyebutkan detil identitas mereka dan hanya mengatakan bahwa ketiganya ditangkap dalam penggerebekan yang dilakukan di kawasan Aarhus. Kepala PET Jakob Scharf mengklaim sudah melakukan "pengawasan yang cukup lama" sebelum melakukan penangkapan.

Scharf berdalih PET ingin cepat melakukan intevensi guna mencegah terjadinya pembunuhan yang diencanakan itu, sehingga mereka tidak menemukan bukti cukup untuk tetap menahan tiga warga Muslim yang dicurigai. Setelah melakukan interogasi, aparat keamanan membebaskan warga Muslim Denmark asal Maroko dan akan mendeportasi dua warga negara Tunisia.

Isu Pembunuhan yang Tidak Jelas

Sejauh ini, belum jelas asal-muasal isu rencana pembunuhan terhadap Kurt Westergaard, pembuat kartun Rasululllah yang menurut Jyllands-Posten menjadi target rencana pembunuhan tersebut. Tiba-tiba saja, berita seputar rencana pembunuhan terhadap Westergaard menjadi headline media massa di Denmark, bahkan media internasional.

Sejak berita itu merebak, Westergaard, 73 tahun, beserta isterinya, mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Suami isteri itu juga dipindahkan ke tempat yang dirahasiakan, setelah mereka mengaku telah menerima ancaman pembunuhan. Westergaard adalah orang yang menggambar kartun Nabi Muhammad Saw mengenakan sorban dengan bentuk mirip bom yang siap meledak.

Dalam pernyataannya pada Jyllands-Posten, Westergaard mengatakan khawatir akan keselamatan nyawanya. "Saya hanya mengerjakan tugas dan saya masih tetap melakukannya. Tapi saya berpikir konsekuensi dari reaksi yang menggila ini akan berlanjut sepanjang hidup saya. Menyedihkan, tapi inilah hidup saya, " kata Westergaard.

Meski belum jelas betul kebenarannya, isu rencana pembunuhan terhadap pembuat kartun Rasulullah sudah kadung tersebar luas dan menjadi keyakinan banyak orang di Denmark. Perdana Menteri Denmark Anders Fogh Rasmussen sampai ikut berkomentar dan mengatakan bahwa ia "sangat prihatin" atas masalah ini.

"Ini menunjukkan bahwa ada kelompok-kelompok ekstrimis di Denmark yang tidak mau mengakui dan menghormati prinsip-prinsip kehidupan masyarakat Denmark, " tukas Rasmussen.

"Di Denmark, kita bebas untuk, bukan hanya berpikir tapi juga berbicara dan menggambarkan apa yang kita ingin gambar. Pemerintah akan melindungi kebebasan berekspresi, " sambungnya.

Ketua Komunitas Muslim Denmark, Kassem Ahmad juga mengecam berita seputar rencana pembunuhan itu. Namun ia mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi di Denmark tidak banyak membantu persoalan-persoalan warga Muslim.

"Ada kebebasan berekspresi di Denmark…tapi kebebasan itu tidak banyak membantu untuk menyelesaikan persoalan kami, ketika ada segelintir orang yang memaksakan keadilan versinya sendiri, " tandas Ahmad. (ln/iol/al-arby)