Terlibat Genosida Muslim Rohingya, Gelar Kehormatan Suu Kyi Dilucuti Oxford

Eramuslim.com – Aung San Suu Kyi secara resmi telah dilucuti status kehormatannya dari kota Oxford, karena ketidakbecusannya dan keterlibatannya dalam apa yang disebut sebagai pembasmian Ras Muslim Rohingya.

Pemimpin de facto Myanmar itu diberikan status Freedom of Oxford pada tahun 1997 atas upayanya mengkampanyekan demokrasi di Myanmar alias Burma.

Akan tetapi, sekarang dewan kota di Inggris itu mengatakan tidak ingin penghargaan tersebut berikan kepada orang “yang menutup mata terhadap kekerasan” yang terjadi di hadapannya.

Lebih dari setengah juta warga Muslim Rohingya meninggalkan rumah-rumah mereka menuju Bangladesh, karena kekerasan yang mereka alami belum lama ini.

Suu Kyi ditempatkan dalam tahanan rumah di Rangoon sebagai aktivis domokrasi di masa kekuasaan diktator militer.

Akan tetapi, kegagalannya untuk mengecam kebrutalan militer atau pembersihan etnis Rohingya mendapat kritikan dari para tokoh dan organisasi dunia, seperti Amnesty International.

Dewan Kota Oxford memutuskan lewat voting bahwa status kehormatan yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi dicopot permanen, setelah sebelumnya pada bulan Oktober dilakukan pemungutan suara pendahuluan, lapor BBC Selasa (28/11/2017).

Mary Clarkson penggagas mosi itu berkata, “Oxford memiliki tradisi sebagai kota berkeberagaman dan humanis sejak lama, dan reputasi kami tercoreng dengan pemberian status kehormatan kepada orang yang menutup mata terhadap kekerasan.”

“Kami berharap hari ini telah menambahkan suara kecil kami kepada mereka yang menyerukan HAM dan keadilan untuk orang-orang Rohingya,” imbuhnya.

St Hugh’s College, Oxford, juga tidak lagi memajang foto Aung San Suu Kyi di sekolahnya.

Suu Kyi belajar filsafat, politik dan ekonomi di St Hugh’s College, Oxford, dari tahun 1964 sampai 1967. Pada tahun 1972 dia menikahi Michael Aris, seorang research fellow di St Anthony’s College. Mereka hidup bersama kedua putranya, Kim dan Alexander, di kota Oxford. Pada tahun 1997, Suu Kyi diberikan status kehormatan Freedom of Oxford, yang artinya dia bebas untuk datang dan pergi serta beraktivitas di kota itu. Universitas Oxford kemudian memberikan gelar sarjana kehormatan kepada Suu Kyi pada tahun 2012.(kl/htl)