Terima Ancaman, Sebuah SMP di Norwegia Evakuasi Siswanya

Kepanikan melanda sebuah sekolah menengah pertama di kota Bergen, sebelah Barat Norwegia, Selasa (3/5) pagi. Pihak sekolah mengevakuasi siswanya setelah sebuah koran nasional menerima pesan bahwa seorang siswa sekolah itu membawa pistol di tasnya, yang akan digunakan untuk menembaki siswa lain, terutama siswa muslim.

Surat kabar VG menerima pesan itu sekitar pukul 09.40 pagi waktu setempat, berbunyi, "Hari ini, 3 Mei, sesuatu yang besar akan terjadi. Dimulai dalam waktu setengah jam lagi. Sebuah pembantaian di sekolah Gimle, Bergen. Siapa saja yang menghalangi akan mati, yang rentan terutama Muslim. Senjata itu ditempatkan dengan aman di dalam tas dan siap beraksi."

Kantor surat kabar itu lalu melaporkan pesan tersebut ke kantor polisi, yang langsung mengerahkan aparatnya, termasuk para penembak jitu untuk mengepung sekolah. Sementara pihak sekolah mengevakuasi seluruh siswanya.
Sejumlah mobil ambulan juga disiagakan, dan sebuah rumah sakit universitas di kota itu diminta bersiap-siap untuk keadaan darurat.

Seorang siswa sekolah mengungkapkan, "Kami diminta untuk menjauh dari jendela. Semua orang histeris. Polisi memerika telepon genggam dan menggeledah tas semua siswa."

Salah satu orang tua siswa bernama Rolf Henrik Seim bercerita, ia ditelpon anak perempuannya yang mengatakan bahwa ia diminta tenang, dan dilarang keluar kelas selama satu jam sebelum akhirnya dievakuasi.

Kepala polisi yang memimpin "operasi" ke sekolah Gimle, Erik Sveås menyatakan tidak menemukan indikasi bahwa sesuatu yang berbahaya akan terjadi. "Tapi peristiwa pembantaian di sekolah yang terjadi di negara lain, membuat kami menangani situasi ini dengan sangat serius," kata Sveås.

Ia menyatakan, tidak ada yang terluka dalam proses evakuasi. Polisi sudah meminta keterangan dari dua siswa yang diduga terkait ancaman itu, tapi tidak menemukan senjata dan tidak menangkap mereka. Meski demikian, polisi akan tetap melakukan penyelidikan atas peristiwa ini. (ln/IW)