Selain Palestine Information Center yang berhasil mengungkap dokumen rahasia strategi Fatah untuk menghancurkan Hamas, surat kabar Jerusalem Post edisi Senin (1/10) membeberkan upaya-upaya yang dilakukan oleh para intelejen Presiden Mahmud Abbas untuk menjatuhkan citra Hamas.
Mereka membuat rekaman video palsu di mana dalam video itu diperlihatkan rekaman pembunuhan terhadap seorang remaja perempuan, berusia 16 tahun, dan pelakunya dibuat sedemikian rupa seolah-olah dari anggota Hamas. Pembunuhan itu disebutkan terjadi pada bulan Juli.
Badan intelejen Fatah sengaja mengontak harian Israel Jerusalem Post dan mengirimkan video palsu itu ke harian tersebut, untuk memfitnah bahwa Hamas telah melakukan tindakan brutal di Jalur Ghaza.
Para intelejen pro-Fatah itu juga memberikan nomor telepon dua orang yang mereka sebut sebagai saksi mata atas peristiwa pembunuhan itu, pada harian Israel tersebut.
Namun Jerusalem Post segera meralat artikel tentang video itu, setelah memastikan bahwa isi rekaman video tersebut hanya akal-akalan Fatah untuk menyudutkan Hamas. Mereka mendapat kepastian bahwa video itu palsu, dari para pembaca dan blogger yang mengkritisi berita tentang rekaman video buatan Fatah itu.
Isi video tersebut sebenarnya adalah peristiwa dibunuhnya seorang remaja puteri asal Irak dari sekte Yazidi, karena ketahuan menjalin hubungan dengan seorang Muslim Sunni.
Ketika terungkap bahwa video itu palsu, Jerusalem Post langsung menghubungi pihak intelejen Fatah. Para pejabat di dinas rahasia Fatah berkelit bahwa mereka juga ditipu oleh kolega mereka sendiri. Sementara dua saksi mata yang disebutkan intelejen Fatah, ternyata adalah orang-orang Fatah sendiri yang berada di Ghaza.
Surat kabar Israel itu menyebut kasus ini sebagai "bagian dari kampanye Fatah untuk mendiskreditkan Hamas. " Mereka berpendapat bahwa disebarkannya rekaman video itu sengaja disesuaikan waktunya, agar bersamaan dengan saat kunjungan Abbas ke New York untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden AS George W. Bush.
"Tujuannya, untuk menunjukkan bahwa Fatah memerangi terorisme dan para pengikut Hamas adalah para pembunuh yang sadis, yang tidak segan-segan bertindak brutal pada gadis berusia 16 tahun, " tulis Jerusalem Post. (ln/iol)