Sebuah jaringan spionase Iran terbongkar pekan lalu di Arab Saudi , intelijen itu memiliki “hubungan langsung” ke badan intelijen Iran, kementerian dalam negeri Saudi mengatakan pada hari Selasa.
“Penyelidikan awal dan bukti fisik yang telah dikumpulkan serta laporan terdakwa dalam kasus ini semuanya menunjukkan hubungan langsung antara sel spionase ini dengan intelijen Iran,” kata seorang juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi SPA.
“jaringan spionase ini secara rutin menerima sejumlah uang sebagai imbalan atas informasi dan dokumen pada instalasi penting Saudi selama operasi mereka,” katanya.
Pada tanggal 19 Maret, kementerian dalam negeri di Riyadh mengatakan pihak berwenang telah menahan 16 warga Saudi, seorang Iran dan seorang warga Lebanon di empat wilayah termasuk Eastern Province, di lokasi minoritas Syiah.
Namun media Iran melaporkan pada hari Minggu bahwa republik yang didominasi Syiah Islam telah membantah hubungan spionase ini.
“Penyelidikan masih berlangsung dengan tersangka akan diproses dengan prosedur hukum terhadap mereka,” kata pernyataan Saudi.
Arab Saudi memiliki hubungan yang tegang dengan Iran , karena diduga kuat Iran mendukung faksi Syiah di Bahrain . Menurut Saudi Press Agency, para tersangka ditemukan tersebar di Mekkah, Madinah, Riyadh dan Timur Province.
Intelijen Saudi menangkap laki-laki dalam sebuah operasi gabungan, kata laporan itu, mereka “mengirim informasi mengenai Saudi dan data intelijen ekspatriat dari negara lain.” Mereka (para mata mata) mengumpulkan data tentang “instalasi penting,” kata kantor berita negara.
Wartawan Saudi, Jamal Khashoggi mengatakan sebagian besar dari mereka yang ditahan adalah dari satu sekte yaitu Syiah, bahwa mereka memata-matai Saudi untuk kepentingan Republik Islam Iran.
“Di antara mereka yang terlibat adalah sebagiannya berprofesi dokter dan lainnya adalah seorang ulama Syiah,” katanya. “Yang lain bekerja di [perusahaan minyak Saudi] Aramco.”
Ada sekitar dua juta Syiah di Saudi , diantara 27,5 juta warga Saudi.
Sementara itu, pada hari minggu , kementerian luar negeri Iran membantah tuduhan dugaan Arab Saudi dari keterlibatan mata-mata.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, membantah bahwa seorang warga negara Iran terlibat dalam tuduhan spionase dan menyebut tuduhan itu hanya “skenario berulang,” Saudi, menurut Press TV Iran berbahasa Inggris pada hari Minggu. (Dz-Arby)