Lebih dari 200 ribu warga Saudi yang memiliki kewarganegaraan AS sedang menghadapi dilema, antara membayar pajak yang ditentukan oleh pemerintah AS dengan menerapkan sistem “Vatikan” , atau pencabutan status kewarganegaraannya selama beberapa tahun, dan biaya yang tinggi, selain itu juga mereka akan dilarang untuk masuk ke Amerika Serikat selama sepuluh tahun.
Pemerintah AS akan bekerja sesuai dengan sistem “Vatikan”, mulai dari awal tahun depan, yaitu pada tahun 2015, dimana Arab Saudi dan negara-negara Teluk adalah salah satu negara yang akan diterapkannya system ini.
Sistem “Vatikan” dapat memaksa lembaga keuangan dan bank di dunia untuk memberikan informasi tentang rekening pelanggan mereka jika mereka memiliki kewarganegaraan AS atau tinggal di Amerika Serikat.
Dan banyak dari warga Saudi saat ini berada dalam kesulitan jika kewarganegaraan Amerika-ya dicabut, lalu mereka dilarang untuk memasuki Amerika Serikat lagi selama sepuluh tahun, dan pengabaian prosedur kewarganegaraan berlanjut selama beberapa tahun, dan mereka harus menyewa pengacara untuk mengurus prosedur ini.
Sementara laporan AS menunjukkan bahwa sistem pajak ini tidak berlaku untuk mereka yang berpenghasilan menengah dan rendah, tetapi system itu haanya dieruntukkan bagi mereka yang berpenghasilan tinggi.
Pentingnya hukum ini bagi Amerika Serikat adalah hal ini akan membantu dalam pengumpulan pajak orang Amerika di luar negeri yang diperkirakan mencapai $ 100 miliar per tahun. (hr/im)