Annie Marie A. Anuary, seorang muslimah Fipina yang berprofesi sebagai polisi wanita mendapat penghargaan tertinggi kepolisian Country’s Outstanding Policemen in Service (COPS) atas perannya dan caranya yang unik dalam mengatasi berbagai problem sosial di wilayah tugasnya.
Anuary, 36, bertugas di kantor kepolisian Kota Zamboanga di bagian kasus-kasus yang terkait Perempuan dan Anak-Anak. Ia dinilai banyak berjasa dalam membantu kaum perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan dan dalam menyelesaikan kasus-kasus pertikaian keluarga yang menimpa warga kota itu.
Selain Anuary, ada sembilan polisi lainnya dari kepolisian Zamboanga yang menerima penghargaan COPS. "Penghargaan ini sangat baik bagi para polisi, sebagai bukti bahwa banyak yang bisa kita lakukan untuk melayani publik, " kata Anuary, yang berlatar belakang sarjana biologi ini.
Ia mengatakan, misinya untuk memberantas tindakan sewenang-wenang akan menjadi tujuan hidupnya. "Saya merasa, saya akan lebih efektif sebagai penyelidik kasus-kasus yang menimpa perempuan dan anak-anak, " ujar Anuary yang punya cita-cita terpendam ingin mendirikan pusat krisis untuk membantu kaum perempuan dan anak-anak di kotanya.
Menurut Anuary, sebagai seorang Muslimah ia mencoba menerapkan konsep syariah Islam dan al-Quran dalam membantu memecahkan berbagai problem sosial di Zamboanga…." orientasi kami adalah, memadukan budaya Muslim dalam upaya menegakkan hukum. Menjadi seorang Muslim punya nilai lebih, kami mendapatkan hasil-hasil yang cukup baik, " kata Muslimah Filipina yang semula diharapkan menjadi dokter oleh orangtuanya.
Anuary mengaku banyak belajar dari ajaran Islam yang memberikan penghormatan pada kaum kaum perempuan, dalam mengatasi kasus-kasus yang dialami kaum perempuan.
"Dalam Quran, bisa diinterpretasikan bahwa laki-laki lebih superior dari perempuan dan para isteri harus patuh suami-suami mereka. Tapi itu bukan berarti semua keputusan berada di tangan suami dan hal itu tidak bisa dijadikan alasan bagi suami untuk memukul isteri, " papar Anuary.
Anuary mengungkapkan, ia biasa menerapkan konsep "shura" atau musyawarah untuk mendorong para suami dan isteri yang bermasalah agar saling berkonsultasi tentang persoalan-persoalan yang dihadapi, sehingga mereka memahami apa haknya masing-masing.
Dalam masalah anak-anak, Anuary juga mengadopsi ajaran Islam yang menekankan agar para orang tua mencintai dan melindungi anak-anaknya. "Kami menekankan ini pada masyarakat, " tukas Anuary. (ln/iol)