Terancam Impeachment, Bush Tak Menyesal Soal Perang Irak

Setelah melakukan voting, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengirimkan klausul impeachment terhadap Presiden George W. Bush kepada Komisi Yudisial, terkait kebijakan perang Bush di Irak.

Wacana impeachment terhadap Bush sejak lama sudah disinggung oleh juru bicara DPR AS Nancy Pelosi, yang mengatakan bahwa kemungkinan impeachment "terbuka lebar."

Anggota DPR dari Partai Demokrat yang ikut mencalonkan diri dalam pemilu tahun ini, Dennis Kucinich mengatakan, Bush telah menyesatkan rakyat AS dan Kongres AS agar percaya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal. Bush juga dianggap telah berbohong untuk mencari pembenaran atas perangnya ke Irak.

Selain itu, dalam klausul impeachment Bush juga dinyatakan gagal melengkapi pasukan AS dengan kendaraan lapis baja, melakukan penangkapan ilegal terhadap warga negara asing dan warga Amerika, menutup-nutupi tindak kekerasan, gagal menangani bencana badai Katrina dan menghambat upaya mengatasi masalah pemanasan global.

Namun dengar pendapat dengan Bush, sebagai tindak lanjut dari impeachment itu kemungkinan tidak dilakukan dalam waktu dekat ini, sebelum masa jabatan Bush berakhir tanggal 20 Januari mendatang.

Meski terancam impeachment, Presiden Bush menyatakan bahwa ia tidak menyesal dengan keputusannya mengobarkan perang di Irak. "Saya sama sekali tidak menyesalinya. Menyingkirkan Saddam Hussein membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman, " kata Bush di sela-sela kunjungannya ke Jerman untuk bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel.

Bush juga mengatakan bahwa dirinya tidak bermaksud membuat basis militer permanen di Irak. Tapi ia menginginkan komitmen Baghdad agar mempertahankan pasukan AS di Irak sampai akhir tahun ini.

"Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan strategis dengan Irak, " kata Bush.

Kenyatannya, mayoritas jajaran pemerintah dan parlemen Irak telah menulis surat pada Kongres AS bahwa mereka menolak kesepakatan dengan AS, jika kesepakatan itu tidak menyinggung penarikan pasukan AS dari Irak. (ln/presstv)