Tentara-tentara bayaran dari perusahaan jasa keamanan Blackwater asal AS dilaporkan beroperasi di wilayah-wilayah rawan di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Perusahaan yang reputasinya dikenal buruk ini, menerjunkan tentara-tentara bayarannya yang menyamar sebagai agen intelejen dan diplomat AS.
Situs Islamonline mengutip keterangan seorang agen intelejen yang mengatakan bahwa saat ini sudah ada sekitar 20 sampai 25 orang tentara bayaran dari perusahaan Blackwater yang beroperasi di Nort Western Frontier Province, salah satu provinsi di Pakistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.
Kehadiran mereka di provinsi itu, untuk membantu FBI dan CIA memburu anggota al-Qaidah dan para pejuang Taliban yang dicurigai AS bersembunyi di gunung-gunung yang ada di provinsi tersebut, serta untuk melindungi proyek-proyek USAID. Tentara-tentara bayaran itu juga bekerja untuk agen-agen keamanan lokal, yang menyewa tenaga mereka.
Perusahaan jasa keamanan swasta Blackwater yang bermarkas besar di Carolina Selatan ini, memiliki reputasi yang buruk di mata dunia karena keterlibatan sejumlah tentara bayarannya dalam kasus-kasus pembunuhan warga sipil di Irak. Laporan Kongres AS belum lama ini mengungkapkan, tentara-tentara bayaran Blackwater terlibat dalam 195 aksi penembakan di Irak sejak tahun 2005 lalu.
Menurut sumber intelejen itu pada Islamonline, sejumlah pejabat senior bank-bank di Pakistan belakangan ini kerap didatangi oleh orang-orang AS dan Pakistan yang mengaku sebagai diplomat. Mereka ditanyai tentang pendanaan dan rekening-rekening yang dicurigai digunakan untuk membiayai al-Qaidah dan Taliban.
"Kami yakin mereka para tentara bayaran yang menyamar, karena setelah melakukan pengecekan ke kedutaanbesar AS, mereka tidak terdapat dalam daftar diplomat AS. Mereka adalah para tentara bayaran dan agen-agen Blackwater, " tukas sumber tersebut.
Intelejen itu mengungkapkan, tentara-tentara bayaran Blackwater selain aktif di Pakistan, juga beroperasi di Afghanistan sejak setahun yang lalu. Para analis keamanan berpendapat, kehadiran para tentara bayaran akan menambah rumit situasi keamanan di Pakistan.
"Ini merupakan ancaman besar buat keamanan nasional kita, " kata Hamid Mir, seorang analis yang tinggal di Islamabad.
Hamid bahkan mengatakan, wilayah operasi tentara bayaran Blackwater tidak hanya di Peshawar tapi juga sampai ke Karachi, karena para tentara bayaran itu berpikir bahwa pejuang al-Qaidah dan Taliban banyak yang bersembunyi di kedua kota itu.
Tapi Hamid Mir meyakini, tidak seperti di Irak dan Afghanistan, para tentara bayaran yang beroperasi di Pakistan tidak kebal hukum. "Di sini, kondisinya sangat tergantung pada para informan lokal yang secara kebetulan atau tidak menjadi agen ganda. Banyak di antara agen ganda yang bekerja untuk AS dibunuh oleh para pejuang militan, " papar Hamid.
Soal tentara bayaran yang beroperasi di Pakistan, sebenarnya bukan cerita baru lagi. FBI, sejak lima tahun belakangan ini mensponsori eksistensi "Kelompok Spider", kelompok yang beranggotakan para pensiunan intelejen dan militer Pakistan-kebanyakan beragama Kristen-yang melakukan kerja mata-mata di berbagai tempat di Pakistan.
Banyak di antara mata-mata Pakistan yang bekerja untuk Kelompok Spider dalam melacak keberadaan anggota al-Qaidah dan Taliban, mati dibunuh oleh para pejuang di daerah-daerah terpencil di negeri itu. (ln/iol)