Pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsha dan melemparkan gas air mata serta tembakan granat pada para jamaah, warga Palestina yang melakukan aksi protes setelah sholat Jumat (9/2).
Kantor berita AFP melaporkan, suara ledakan granat, asap tebal dari gas air mata dan desingan roket terdengar ketika pasukan Zionis menyerbu masjid untuk membubarkan warga Palestina yang sedang melakukan protes atas penggalian di sekitar masjid suci ketiga umat Islam itu oleh Israel.
Sumber medis Palestina menyebutkan, sedikitnya 20 warga Palestina harus mendapatkan perawatan karena luka-luka akibat serangan pasukan Israel. Selain itu, 17 orang ditangkap, yang sebagiannya ditangkap di jalan-jalan di luar dinding kota tua al-Quds. Sementara dipihak Israel, 15 tentaranya mengalami luka ringan.
Bentrokan antara pasukan Zionis dan warga Palestina yang melakukan protes atas penggalian di kompleks Masjid al-Aqsha, menurut kepolisian Israel, juga terjadi di sekitar al-Quds, antara lain di jalan Salahudin yang merupakan pusat perbelanjaan di Yerusalem Timur, di pos pemeriksaan di Qalandiya-pintu masuk menuju kota Ramallah dan kamp pengungsi Shurfat.
Layanan gawat darurat ZAKA menyebutkan, pasukan Israel dikerahkan ke utara wilayah pendudukan untuk mengantisipasi kemungkinan aksi protes besar-besaran di kota Nazareth. Di kota al-Khalil (Hebron), sejumlah saksi mata mengatakan, militer Israel menutup pusat kota setelah beberapa pemuda Palestina melempari mereka dengan batu dan membakar ban-ban. Tiga warga dilaporkan dilarikan ke rumah sakit akibat terkena gas air mata.
Mufti al-Quds Syaikh Muhammad Hussein mengutuk penyerbuan dan serangan Israel terhadap Masjid al-Aqsha. "Kami mengutuk agresi Israel terhadap Masjid al-Aqsha dan para jamaah, " tegasnya seperti dikutip AFP.
Ia menuding Israel sedang berusaha menerapkan kebijakan "Yudaisasi Yerusalem." Untuk itu, Syaikh Muhammad Hussein menyerukan umat Islam sedunia untuk melindungi al-Quds dan Masjid al-Aqsha dari upaya penghancuran oleh Israel. Agresi Israel yang terus menerus serta penggalian di sekitar masjid suci itu, menurut Syaikh Hussein, akan membawa seluruh dunia pada perang agama.
Kecaman atas tindakan Israel menggali lokasi Masjid al-Aqsha juga dilontarkan Malaysia sebagai pimpinan Organisasi Konferensi Islam (OKI). "Sebagai ketua dari OKI, kami menyerukan dunia internasional untuk segera turun tangan guna menghentikan aktivitas ilegal ini, " ujar Menlu Malaysia, Syed Hamid Albar dalam pernyataan resminya.
Indonesia, melalui Menlu-nya Hassan Wirajuda juga memperingatkan Israel bahwa aktivitas penggaliannya bisa membahayakan Masjid al-Aqsha. Selain itu, penggalian tersebut juga akan menambah rumit upaya perdamaian di Timur Tengah yang sedang dirintis. (ln/iol/aljz)