Pasukan Israel kembali masuk ke selatan jalur Ghaza dan terlibat baku tembak dengan sayap militer Hamas di wilayah itu. Juru bicara militer Israel menyatakan, dalam serangan tersebut mereka mengerahkan tank-tank dan unit-unit infanterinya menuju kota Rafah.
"Tentara kami ditembaki. Mereka membalasnya dan berhasil menembak satu orang bersenjata, " ujar jubir militer Israel. Hamas membenarkan adanya pertempuran itu, namun tidak menyebutkan ada korban yang jatuh.
Sementara itu, di kota Hebron, Tepi Barat, tentara Israel kembali menembak seorang remaja Palestina berumur 17 tahun hingga tewas. Warga di kota itu mengungkapkan, tentara Israel menembak dua orang anak muda, padahal kedua pemuda tersebut hanya warga sipil biasa dan bukan anggota faksi pejuang Palestina manapun.
Sedangkan keterangan versi Israel menyebutkan bahwa tentara Israel menembak dua pemuda itu karena keberadaan orang bersenjata di wilayah tersebut merupakan acaman yang harus segera diantisipasi.
Di Jalur Ghaza, sejumlah pekerja medis di Rumah Sakit Ghaza sempat mogok kerja selama beberapa jam pada Sabtu (9/6), sebagai bentuk protes atas penculikan seorang dokter yang diduga dilakukan oleh kelompok bersenjata Palestina.
Fayez al-Barrawi, seorang dokter yang bekerja di Rumah Sakit Beit Hanoun, utara Ghaza yang juga pendukung Hamas, ditutup matanya, diborgol kemudian dibuang di jalan. Hamas menuding kelompok pejuang Fatah yang telah melakukan tindakan keji itu. Peristiwa penculikan terhadap seorang dokter, baru kali ini terjadi meski di tengah pertemupran, paramedis dan ambulan sudah biasa menjadi sasaran tembakan. (ln/aljz)