Sebuah nisan tentara Inggris kembali terpancang di Afghanistan. Itu adalah nisan dari seorang prajurit Batalyon Irlandia 1 yang ditembak mati dalam baku tembak dengan para pejuang di Kabupaten Nahr-e Saraj, Provinsi Helmand pusat.
Menurut menteri pertahanan negara yang bersangkutan, tentara ini tertangkap dalam penyerangan Taliban yang mematikan pada hari Rabu kemarin. Keluarganya telah diberitahu.
Dengan jatuhnya korban ini, maka sejak tahun 2001, Inggris telah kehilangan 345 tentara di Afghanistan. Juga menurut data statitstik resmi, tentara Inggris ini menandai ke-100 korban tewas di negeri yang porak-poranda karena invasi pasukan asing.
Letnan Kolonel David Eastman, juru bicara Gugus Tugas Helmand, mengatakan: "Dalam melaksanakan peran penting ia memberikan hidupnya sehingga orang lain mungkin mendapatkan masa depan yang lebih baik."
Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pasukan Inggris telah membuat suatu ‘pengorbanan besar untuk Afghanistan yang lebih baik, lebih aman dan lebih kuat.’
Pemimpin Partai Buruh Inggris, Ed Miliband mengatakan: "Ini kerugian tragis mengingatkan kami semua pada keberanian, keberanian dan pengorbanan yang diberikan oleh prajurit setiap hari di Afghanistan."
Kolonel Richard Kemp, yang memimpin pasukan Inggris di Afghanistan pada tahun 2003, mengatakan: "Tahun lalu merupakan tahun paling berdarah bagi pasukan Inggris sejak Perang Falklands pada tahun 1982 dengan 108 personel kehilangan nyawa mereka." (sa/dailymail)