Pada saat yang sama, beberapa pihak berspekulasi bahwa Israel terpaksa menarik sebagian pasukannya karena kerugian besar yang ditimbulkan oleh pejuang sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam.
Israel juga menghadapi kesulitan ekonomi, karena pemerintah harus membayar gaji ratusan ribu tentara cadangan yang dipecat dari pekerjaan sipil mereka.
Israel juga memiliki sejumlah besar tentara di perbatasan utara untuk mendukung operasi melawan Hizbullah di Lebanon.
Panglima militer Israel pada Rabu mengatakan kemungkinan terjadinya perang skala penuh dengan kelompok perlawanan Lebanon menjadi jauh lebih tinggi.
“Saya tidak tahu kapan perang di utara terjadi. Saya dapat memberitahu Anda bahwa kemungkinan terjadinya perang dalam beberapa bulan mendatang jauh lebih tinggi dibandingkan di masa lalu,” kata panglima militer Israel Herzi Halevi dalam sebuah pernyataan di sela-sela pertemuan. kunjungan ke Israel utara. (Sumber: Tribunnews)