Sebuah laporan yang baru terungkap menyebutkan bahwa militer AS diam-diam mempersiapkan dan melatih ribuan tentara Afrika untuk mempersiapkan mereka berperang melawan pejuang al-Shabaab di Somalia.
“Secara resmi, pasukan berada di bawah naungan Uni Afrika (AU). Tetapi sebenarnya, menurut wawancara dengan pejabat AS dan Afrika serta perwira senior militer, pasukan berjumlah 15.000 personil yang ditarik dari lima negara Afrika sebagian besar merupakan ciptaan dari Departemen Luar Negeri dan Pentagon, dilatih dan dipasok oleh pemerintah AS, ” Los Angeles Times melaporkan, Senin kemarin (30/7).
Laporan ini menambahkan bahwa petugas Amerika bersama puluhan pensiunan personil militer asing, disewa melalui kontraktor swasta, yang membimbing para prajurit Afrika.
“Hampir 20 tahun setelah US Army Rangers menderita kekalahan berdarah di Somalia, kehilangan 18 tentara dan dua helikopter Black Hawk, Washington sekali lagi sangat ingin terlibat di negara kacau tersebut. Hanya saja kali ini, pasukan Afrika yang melakukan pertempuran dan mati,” kata laporan itu.
Freetown, ibukota Sierra Leone adalah salah satu basis tentara AS yang digunakan untuk melatih Afrika, laporan itu mengatakan.
Melalui penggelaran pasukan Afrika untuk Somalia, pemerintahan Obama sedang mencoba untuk mencapai tujuan militer AS dengan risiko minimal kematian tentara Amerika dan berkurangnya debat publik,” tambah laporan itu.
“AS dapat menanggung perang di Somalia untuk harga yang relatif murah, sepersepuluh dari apa yang militer AS habiskan di Afghanistan dalam satu bulan. Lebih dari sepertiga dari bantuan AS telah dikeluarkan sejak awal 2011,”kata surat kabar Amerika.
Pasukan Afrika dipasok dengan drone pengawas, amunisi, senjata ringan, pengangkut personel lapis baja, kacamata malam, alat komunikasi, peralatan medis dan bantuan canggih lainnya serta pelatihan,” tambah laporan itu.(fq/prtv)
