RIYADH – Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas meminta bantuan dana ke Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz. Abbas berkunjung ke Kerajaan Arab Saudi mengaku, dirinya kesulitan untuk menggaji warganya seiring dengan makin mendekatnya Bulan Ramadhan.
Kedua petinggi negara itu mendiskusikan krisis finansial yang melanda Palestina yang cukup kronis. Menjelang Bulan Ramadhan, Palestina masih kesulitan untuk menggaji dan memberikan tunjangan ke para warganya sendiri.
“Abbas meminta bantuan dari Kerajaan Arab Saudi, yang selalu aktif memberikan dukungan ke Palestina,” ujar diplomat Palestina Jamal Shobaki, seperti dikutip AFP, Sabtu (14/7/2012).
Jumlah utang yang dimiliki Palestina semakin meningkat dan sudah mencapai miliaran dolar Amerika Serikat (AS). Menurut Pemerintah Palestina, Palestina membutuhkan USD500 juta atau sekira Rp4,7 triliun untuk mengatasi krisis.
Pemerintah Palestina mengaku, krisis ekonomi yang terjadi pada tahun ini merupakan krisis ekonomi terburuk yang pernah ada sejak 1994 silam. Palestina juga mengatakan bahwa negara-negara donor tidak berkomitmen membantu Palestina.
Menurut laporan dari AFO, sejumlah negara Arab dan negara lain di belahan dunia ini, sudah berjanji memberikan dana sebesar miliaran dolar AS untuk Palestina. Namun hingga kini Palestina hanya mendapat USD480 juta dolar Rp4,5 triliun.
Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad mendekati Gubernur Bank Sentral Israel Stanley Fischer untuk meminta bantuan guna meminjam uang dari Dana Moneter Internasional (IMF) pada awal 2012. Namun permintaan itu ditolak IMF. (rzl/okezone)