Lahan Pertanian Terkena Dampak
Badan tersebut juga menunjukkan bahwa data menunjukkan bahwa 18% wilayah pertanian di Jalur Gaza rusak, dan kerusakan langsung dan terbesar terjadi di wilayah utara Gaza, karena kerusakan tersebut berdampak pada 39% wilayah pertanian di Kegubernuran Jalur Gaza Utara, dan 27% di Kegubernuran Gaza.
Data sensus pertanian tahun 2021 menunjukkan bahwa 32% lahan pertanian di Jalur Gaza berada di Kegubernuran Khan Yunis, dan 29% di Kegubernuran Gaza Utara.
Biro Pusat Statistik Palestina mengatakan dalam pernyataannya, perkiraan jumlah warga Palestina pada akhir tahun 2023 adalah sekitar 14,63 juta warga Palestina. 5,55 juta jiwa berada di Negara Palestina, lebih dari sepertiganya berdomisili di Jalur Gaza.
Sekitar 1,75 juta jiwa warga Palestina di wilayah 1948, sekitar 6,56 juta jiwa di negara-negara Arab, dan sekitar 772 ribu jiwa di luar negeri.
Dia menunjukkan bahwa jumlah warga Palestina diperkirakan akan mencapai sekitar 7,3 juta di wilayah Palestina “yang bersejarah” (jajahan 1948 dan 1967), sementara jumlah warga ‘‘Israel’’ akan mencapai 7,2 juta pada akhir tahun 2023.
Pada akhir tahun 2023, persentase individu (0-5) mencapai 16% dari total populasi di Palestina, 15% di Tepi Barat dan 18% di Jalur Gaza, sedangkan persentase individu di bawah 18 tahun mencapai 44%, dengan 41% di Tepi Barat dan 47% di Jalur Gaza.
Dijelaskannya, persentase individu berusia di bawah 30 tahun di Palestina mencapai 65% dari total penduduk di Palestina. 63% di Tepi Barat dan 68% di Jalur Gaza. Persentase individu berusia (65 tahun ke atas) adalah 4%.
Pernyataan tersebut diakhiri dengan menegaskan bahwa berdasarkan kejadian terkini di Jalur Gaza dan pembantaian yang dilakukan oleh penjajah ‘‘Israel’’ terhadap warga Palestina dan keluarga mereka di Jalur Gaza.
Penjajah juga melalikan usaha penghapusan sejumlah besar keluarga Palestina, tanpa memandang jenis kelamin dan usia mereka, diperkirakan tidak akan terjadi ketidakseimbangan besar dalam komposisi usia dan gender penduduk. (sumber: Hidayatullah)