Surat kabar yang terbit di AS Chicago Tribune mengungkap rahasia yang selama bertahun-tahun disimpan pemerintah AS. Rahasia itu adalah, peristiwa serangan pesawat-pesawat tempur Israel ke kapal induk milik AS USS Liberty.
Laporan Chicago Tribune menyebutkan, pesawat-pesawat tempur Israel melakukan serangan itu dengan sengaja, yang menyebabkan 34 kru USS Liberty tewas dan 171 prajurit AS yang ada di kapal itu tewas.
Empat pilot pesawat tempur Israel mengaku tidak sengaja melakukan serangan ke kapal induk AS yang pada saat itu tidak dalam posisi siap menghadapi serangan. Peristiwa ini terjadi pada 8 Juni 1967, pada hari keempat Perang Enam Hari yang juga dikenal sebagai Perang Arab-Israel.
Menurut pengakuan keempat pilot tersebut, mereka bingung dan tidak bisa membedakan antara kapal milik angkatan laut AS itu dengan kapal pengangkut pasukan kavaleri milik Mesir. Padahal, kapal pengangkut pasukan kavaleri milik Mesir, besarnya setengah dari USS Liberty dan bentuknya sama sekali berbeda.
Pemerintah AS sengaja menyimpan rapat-rapat peristiwa memalukan itu untuk melindungi Israel dari kecaman. Namun banyak pejabat AS yang meyakini bahwa serangan itu sengaja dilakukan oleh Israel.
Mantan Deputi Direktur National Security Agency (NSA) AS Benson Buffham memperkuat keyakinan itu. "Saya pikir, Anda tidak akan banyak menemukan orang-orang di NSA yang percaya bahwa peristiwa itu terjadi karena ketidaksengajaan, " ujar Buffham pada Chicago Tribune.
Sementara itu, Deputi Direktur NSA Louis Tordella dalam sebuah memonya yang tersebar ke publik belum lama ini mengatakan, dirinya menduga bahwa serangan itu diperintahkan oleh sejumlah komandan senior di Semenanjung Peninsula yang mencurigai bahwa USS Liberty sedang memata-matai aktivitas Israel.
Banyak dari mereka yang percaya bahwa serangan itu disengaja, menduga bahwa Israel pada saat itu merasa khawatir USS Liberty sedang menyadap komunikasi yang akan mengungkap rencana Israel memperluas perang, di mana AS menentangnya. (ln/presstv)