Musim kampanye pemilu Israel telah dimulai. Partai-partai kontestan pemilu umumnya mengangkat tema keamanan untuk warga Israel dalam janji-janji kampanyenya. Khususnya, kewaspadaan atas bahaya dan ancaman organisasi Al-Qaidah dan Iran. Partai Likud, bahkan membuat lagu kebangsaan Israel yang menegaskan ancaman dari bin Ladin atas negara Israel yang berdiri di atas pendudukan tanah Palestina.
Koresponden Islamonline yang khusus menangani masalah Zionis Israel menyebutkan bahwa tema keamanan telah melampaui tema-tema ekonomi, dan sosial dalam kampaye menyongsong pemilu yang akan diselenggarakan 28 Maret mendatang ini. Di antara isi kampanye disebutkan bahwa program Partai Likud di bawah kepemimpinan Bunyamin Netanyahu yang tidak mengangkat tema ekonomi dan sosial, tapi tema keamanan paska kemenangan Hamas di Palestina. Tema utama kampanye partai Netanyahu itu adalah “Membangun Kekuatan Melawan Hamas”,
Netanyahu memanfaatkan sentimen paska kemenangan Hamas sebagai agenda partainya untuk memenangkan pemilu. Diperkirakan dengan cara seperti ini, Partai Likud akan menambah suara dukungan seperti juga analisa dari polling yang dilakukan Organisasi Mena Tasameh pada 10 Maret lalu, bahwa Partai Likud telah menambah dukungan suaranya hingga diperkirakan bisa memperoleh 19 kursi. Di sisi lain, hasil analisa itu juga menunjukkan bahwa tema keamanan yang diusung Partai Likud akan menjadikan partai tersebut sebagai partai terbesar di Israel. Harian Maaref berbahasa Ibrani menyebutkan, kemenangan Hamas telah dimanfaatkan sebagai pukulan bagi partai Kadima yang kini berkuasa di bawah pimpinan Sharon, yang kni digantikan sementara oleh Ehud Olmart.
Partai-partai peserta pemilu Israel juga mengantkat tema “bahaya terbesar’ yang dianggap mengancam Israel, yakni jaringan Al-Qaidah pimpinan Usamah bin Ladin dan Aiman Az-Zawahiri. Sejumlah acara dokumenter partai Likud dan Persatuan Nasional Ekstrim Zionis Mafadal, di televisi, menyebutkan bahwa jaringan Al-Qaidah kini telah menguasai sejumlah wilayah di Palestina, terutama di Ghaza.
Situs kajian strategis dan intelejen Israel juga menyebutkan bahwa beberapa pekan terakhir, terdapat laporan intelejen soal keberadaan orang-orang Al-Qaidah di Ghaza dan perbatasan selatan Israel. Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Netanyahu untuk menggaungkan tema keamanan dalam menarik dukungan publik pemilih Israel.
Salah satu kalimat yang ada dalam teks lagu milik Partai Likud menyebutkan, “Demi keluarga dan keamanan, demi Jerussalem, kami berjalan bersama partai Likud. Likud kembali datang untuk keluarga dan keamanan. Cukup Likud untuk melawan terorisme. Netanyahu kembali hanya untuk itu…..” (na-str/iol)