Teka-Teki Penguburan Michael Jackson

Terjawab sudah semuanya sekarang. Perdebatan panjang (dan mungkin juga harapan banyak orang Islam di berbagai belahan dunia—walaupun sedikit pengaruhnya untuk Islam itu sendiri) apakah Michael Jackson seorang muslim ataukah bukan terkuak dalam upacara penguburan Jacko—panggilannya.

Jacko yang meninggal pada akhir Juni kemarin ini dikuburkan pada 7 Juli—lebih dari satu pekan lebih dari kematiannya tersebut. Hal ini sangat bertentangan dengan cara-cara dan anjuran dalam Islam yang menyegerakan penguburan seseorang yang meninggal dunia. Saat ini jenazah Jacko masih bersemayam di pemakaman Forest Lawn di bukit Hollywood. Sedangkan untuk tempat pemakamannya sendiri belum juga ditentukan keluarga hingga kini.

Sementara itu dalam upacara penghormatan terakhir bagi Michael di Staples Center, California, Rabu (8/7) pada pukul 10.00 pagi waktu setempat, peti jenazah Michael tak dibuka sedikitpun.

Pada awalnya disebutkan tidak akan ada upacara besar-besaran, namun pada waktu itu, orang-orang yang menghadiri penghormatan pemakaman Jacko berjumlah tidak kurang dari 1,6 juta. Itupun yang menghadiri harus membeli tiket terlebih dahulu. Seisi kota bisa dinyatakan menghentikan kegiatannya ketika acara berlangsung.

Menurut MNSBC, prosesi kematian Jacko menyedot dana paling tidak $1,4 juta (sekitar Rp. 14 milyar rupiah). LAPD (kepolisian Los Angeles) sibuk mengatur kemacetan yang terjadi di seantero kota.

Namun yang paling penting dalam semua itu adalah prosesi penguburan Jacko dilakukan dengan cara-cara Kristen—bukan Muslim. Ini ditegaskan oleh situs resmi Jacko sendiri bahwa penguburan Michael Jackson dikuburkan secara Kristen.

Jacko meninggalkan tiga orang anak: Michael Jr., Paris, dan Prince. Ketika meninggal, ia berstatus tidak menikah, setelah bercerai dari Lisa Marie Presley dan Deborah Jeanne Rowe. (sa/msnbc/mjps)