Tawanan Politik di Saudi Kebanyakan Atas Perintah AS

Pada hari Senin kemarin, pengunjuk rasa menuntut pembebasan tahanan politisi wanita di luar Penjara Al-Safra (Penjara Kuning) di Buraidah, wilayah timur Riyadh.

Mereka telah ditahan  dua hari sebelumnya saat terjadi unjuk rasa para wanita. Sebagian ditahan bersama anak-anak mereka.

Unjuk rasa itu untuk menyerukan pembebasan saudari mereka yang ditahan bertahun-tahun tanpa terbukti bersalah.  Menurut Amnesty International, ada sekitar 15 wanita beserta 10 anak-anak telah ditahan di Buraidah.

Terdapat lebih dari 30.000 tahanan politik di Saudi Arabia, menurut  Komisi HAM Islam di London. Dikatakan bahwa kebanyakan dari mereka ditahan atas perintah AS menyusul serangan 11 September 2001, sejalan dengan kebijakan AS dan Saudi dalam  “perang melawan terorisme”

Pada saat penangkapan, beberapa wanita dan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun mengalami kekerasan dan poster-poster mereka diambil paksa, disampaikan Amnesty International pada hari Selasa.

“Mereka memukuli dan meneriaki kami. Di dalam bus mereka mulai menutup jendela-jendela dan menaikkan kecepatan dan  kami (13 orang tertawan) di dalamnya,” kata Abeer a-Sayed, dikutip oleh organisasi HAM. (Ds)