Setelah melakukan serangan awal pada Rabu (27/6) malam, pasukan Israel terus merangsek ke Gaza dan hari ini sudah mengambil posisi di kota Rafah, selatan Gaza.
Israel mengerahkan tank-tanknya disepanjang perbatasan Rafah dan siap melancarkan serangan besar ke kota itu, jika serdadunya tidak juga dibebaskan.
Belum diketahui secara pasti, berapa jumlah tentara Israel yang dikerahkan ke dari Kerem Shalom ke Rafah. Seorang pejabat militer Israel pada BBC menyatakan, tujuan operasi ke Gaza hanya satu; menyelamatkan serdadunya yang menurut Israel diculik oleh para pejuang Palestina.
"Segera setelah kami menyelamatkannya, tugas kami selesai," kata juru bicara militer Israel Noa Meir. Ia memastikan pasukannya akan meninggalkan Gaza, jika misi penyelamatan mereka sukses.
Menurut reporter BBC di Yerusalem Nick Thorpe, manuver militer Israel kemungkinan merupakan sebuah upaya pengerahan pasukan kembali dan bukan sebuah upaya untuk mengganti upaya diplomasi dalam pembebasan serdadu Israel.
Warga Gaza Mengungsi
Kantor berita AFP melaporkan, warga yang tinggal di dekat perbatasan sebelah selatan Gaza sudah banyak yang mengungsi.
"Kami melihat tank-tank datang dan kami memutuskan untuk meninggalkan rumah kami sebelum hal lain terjadi," kata Muhammad Abu Zakr, warga setempat.
Sementara itu, para pejuang Palestina juga sudah bersiap-siap menghadapi serangan Israel. Mereka sudah membuat barikade-barikade, tempat-tempat persembunyian dan posisi aman untuk melakukan perlawanan.
Juru bicara militer Israel mengatakan, sejauh ini belum ada perlawanan dari para pejuang Palestina, meski Rabu malam tentara Israel sudah melakukan serangan ke Gaza, merusak tiga jembatan dan sebuah gardu listrik. (ln/bbc)