Selain membombardir Libanon, pasukan Israel masih terus mengintensifkan agresinya ke Jalur Gaza. Tank-tank Israel hari Rabu (19/7) dini hari bergerak ke kamp pengungsi Mughazi di Gaza Tengah.
Suara tembakan terdengar di sekitar kamp pengungsi seiring masuknya pasukan Israel ke wilayah itu. Sedikitnya 20 warga Palestina terluka, termasuk lima anak-anak dan tiga warga lainnya tewas. Dua di antara korban tewas adalah pejuang Hamas, sedang satu orang lagi belum diketahui identitasnya.
Militer Israel membenarkan operasi itu namun tidak memberitahukan apa tujuan serangannya ke kamp pengungsi Palestina tersebut.
Kamp pengungsi itu dihuni sekitar 22 ribu warga dan letaknya dekat dengan perbatasan Israel-Gaza tak jauh dari kota Deir al-Balah.
Serangan Israel ke kamp pengungsi Mughazi, diawali dengan pergerakan tank-tank Israel selama beberapa jam dan aksi tembak menembak antara tentara Zionis dan pejuang Palestina.
Menurut para pejabat Palestina, seorang anggota Hamas mengalami luka serius dalam pertempuran itu.
Sehari sebelumnya, tim dari PBB mengadakan pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmud Abbas di kota Gaza, membahas tentang agresi Israel.
Usai pertemuan, salah satu utusan PBB, Alvaro De Soto mengatakan,"Kami harap krisis yang melanda Gaza bisa diatasi dan Kita dapat kembali ke situasi yang memungkinan kita melanjutkan tujuan damai."
Namun menurut para pejabat Palestina, tim PBB tidak membawa tawaran kesepakatan apapun pada Abbas untuk mengakhiri agresi Israel. Sementara Abbas menyerukan adanya gencatan senjata segera.
Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rdeneh mengatakan, Presiden Mahmud Abbas hanya memfokuskan pada upaya mencari cara untuk menghentikan makin meluasnya kekerasan yang dilakukan Israel.
"Ini menjadi topik utama, inilah yang sedang kita cari, selain krisis kemanusiaan yang telah kami derita," katanya.
Sementara pihak militer Israel mengatakan sudah membuka kembali dua pintu perbatasan hari Selasa kemarin, agar kapal-kapal yang membawa makanan dan bahan bakar bisa masuk ke Gaza. (ln/aljz)