Editor dari 15 surat kabar independen dan oposisi di Mesir sepakat untuk menggelar aksi "hari tanpa surat kabar" sebagai protes atas penangkapan sejumlah wartawan dalam beberapa minggu belakangan ini.
Dalam pertemuan hari Rabu (26/9), editor dari 15 surat kabar tersebut menyatakan bahwa tindakan pemerintah itu sebagai upaya untuk membatasi kebebasan pers di Mesir. Untuk itu mereka sepakat untuk tidak menerbitkan korannya pada tanggal 7 Oktober mendatang.
Pemerintah Mesir sedikitnya menangkap tujuh wartawan dan menjatuhkan sanksi hukuman sampai dua tahun penjara pada para wartawan itu. Mereka dituduh telah salah mengutip pernyataan menteri kehakiman terkait kesehatan Presiden Husni Mubarak.
Editor Al-Destur Ibrahim Eissa, pada tanggal 13 September dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena telah mempublikasikan artikel yang mengkritik pemerintahan Mubarak. Hari Senin kemarin, ia kembali diseret ke pengadilan keamanan karena memberitakan masalah kesehatan Mubarak. Jika terbukti bersalah dalam pengadilan tersebut, Eissa menghadapi ancaman tiga tahun penjara lagi.
Para wartawan di Mesir bisa di penjara jika membuat berita yang dianggap menghina presiden atau lembaga-lembaga pemerintah, seperti parlemen atau kabinet. (ln/mol)