Talibanisasi atas Pakistan bukan hanya suatu ancaman, tapi kenyataan akan kebangkitan Syariah Islam yang terjadi di Swat dan beberapa daerah lainnya. Begitu tulis sebuah editorial harian di Inggris.
Bukan hanya media Inggris tersebut saja, tetapi beruturut-turut, berbagai media internasional menurunkan komentar, opini dan editorial yang sama. ‘ Talibanisasi bukan hanya sebuah ancaman. Tapi sebuah kenyataan.Hadapilah.",
Media-media itu sepakat bahwa sekarang ini Taliban dan gelombang pengaruhnya sudah tidak bisa lagi dhentikan. Walaupun kemudian semua atau sebagian besar isi editorial itu mencemaskan keberadaan Taliban yang begitu terbuka di Pakistan, tapi sesungguhnya mereka menggambarkan ketakutan akan sebuah kekuatan yang akan muncul. Dan kekuatan itu apalagi kalau bukan bernama Syariah Islam.
"Ini sebuah kenyataan yang tak boleh terjadi di Pakistan." tulis salah satu editorial itu. Bahkan, sebagian dengan ektrem mengajurkan bahwa sudah saatnya Pakistan pun dihancurkan dan segera dikuasai oleh pasukan AS dan NATO. "Kita harus melawannya."
Media-media itu menuding bahwa Taliban sangat kejam, sebaliknya media-media itu menutup mata bahwa rakyat Pakistan menerima Taliban sepenuh hati. Saat ini Taliban tidak hanya menguasai Swat saja dan menerapkan Syariah di sana, tapi juga sudah merambah di enam daerah lainnya. Bahkan kemungkinan besar seluruh Pakistan dalam waktu dekat ini.
Tidak seperti yang dituduhkan media Barat, penetrasi Taliban yang begitu mudah, menunjukan bahwa Taliban tidak mempunyai halangan apa-apa dari rakyat Pakistan sendiri.
Menurut survei yang dilakukan Community Appraisal adn Motivation Programme (CAMP) yang disokong oleh British High Commision di Islamabad, sebebsar 56% rakyat Pakistan mengganggap bahwa Taliban sebagai para pahlawan yang memperjuangkan Islam. Hanya 12,1 yang menganggap Taliban sebagai kelompok teroris, itupun kebanyakan dari golongan rakyat kelas menengah atas yang merasa terancam harta kekayaan dan kedudukannya. (sa/gt/dt)