Taliban kembali membebaskan empat sandera warga Korea Selatan. Dengan demikian sudah 12 sandera yang bebas, dan masih tersisa tujuh sandera lagi. Semua sandera yang bebas, oleh Komite Palang Merah Internasional dibawa ke kantor lembaga Red Crescent Society yang berada di Ghazni, 140 kilometer selatan Kabul.
"Setelah berada dalam penawanan selama enam minggu, mereka nampaknya sangat lega, sebuah ekspresi yang wajar setelah pengalaman yang membuat mereka sangat depresi, " kata perwakilan Komite Palang Merah Internasional Greg Muller.
Kedutaan besar Korea Selatan di Kabul mengatakan, mereka yang sudah dibebaskan kemungkinan akan diterbangkan ke basis militer A di Bagram, utara Kabul sebelum dipulangkan ke tanah air secepat mungkin.
Di tengah-tengah pembebasan para tawanan itu, muncul spekulasi bahwa pemerintah Korea Selatan telah membayar sejumlah uang pada Taliban untuk membebaskan warga negaranya. Namun Taliban dan Korea Selatan membantah bahwa mereka membuat "kesepakatan rahasia" di samping janji Korea Selatan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan akhir tahun ini dan menghentikan pengiriman misionarisnya.
Isu yang berkembang di Kabul, menurut laporan al-Jazeera, uang tebusan yang dibayarkan untuk membebaskan tawanan sekitar 20 juta poundsterling. Informasi ini didapat dari salah seorang pejabat senior pemerintah Afghanistan.
Isu itu dijawab tegas oleh komandan Taliban Qari Muhammad Bashir, "Saya dengan tegas membantah isu ini. Tidak benar ada uang yang terlibat. "
Di Korea Selatan sendiri, isu ini juga makin menghangat. Tapi mereka mencoba menahan diri, dan akan membahasnya setelah semua tawanan dibebaskan. (ln/aljz)