Kelompok Taliban Pakistan dan Al-Qaidah mengatakan, pihaknya tidak akan mengizinkan kampanye antipolio yang dicanangkan Pemerintah Pakistan di wilayah Waziristan utara selama Amerika Serikat masih menjalankan operasi pesawat pengebomnya di kawasan itu yang banyak menewaskan warga sipil.
“Kampanye vaksinasi polio tidak akan diizinkan untuk untuk anak-anak di Waziristan Utara,” panglima perang lokal Gul Bahadur mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Bahadur, yang bersekutu dengan Taliban Afghanistan memerangi pasukan pimpinan Amerika di perbatasan, mengatakan larangan itu akan tetap berlaku sampai AS menghentikan serangan pesawat tak berawak mereka di wilayah kesukuan.
“Di satu sisi mereka membunuh perempuan tak berdosa, anak-anak dan orang tua dalam serangan pesawat tak berawak dan di sisi lain mereka menghabiskan jutaan dolar dalam kampanye vaksinasi,” kata pernyataan tersebut yang didistribusikan di kota utama Miranshah.
“Kami mengumumkan larangan kampanye vaksinasi polio. Warga yang melanggar aturan ini akan mendapat kerugian,” demikian pernyataan Taliban, seperti dikuti oleh banyak media.
Dalam pamflet yang mulai disebarkan sejak Sabtu lalu, pihak Taliban juga menegaskan larangan ini berlaku selama AS tidak menghentikan operasi pesawat pengebomnya di kawasan Waziristan utara.
Menurut kelompok ini pula, kampanye antipolio di wilayah Warizistan hanyalah bagian dari tindakan spionase yang direncanakan AS. “Serangan pesawat pengebom pada siang dann malam hari telah membuat warga Waziristan sakit secara psikologis dan situasi ini lebih buruk dibandingkan dengan penyebaran polio. Itulah sebabnya kami melarang vaksinasi polio,” kata pernyataan dalam pamflet.
Sejak akhir Mei lalu AS dilaporkan telah meningkatkan aktivitas pesawat pengebomnya di wilayah Waziristan. Serangan udara ini pun menyebabkan puluhan orang tewas. Selama ini Negeri Paman Sam memang melancarkan operasi pesawat pengebomnya di wilayah Pakistan untuk memburu Taliban dan kelompok militan lainnya yang memiliki jaringan dengan Taliban.
Aktivitas pesawat pengebom AS ini kabarnya telah mendapat kritikan keras dari Pemerintah Pakistan yang mengatakan, operasi pesawat pengebom melanggar kedaulatan atas wilayah Pakistan. Bahkan hingga kini kedua negara masih bersitegang terkait isu ini.(fq/afp)