Seseorang yang mengaku sebagai juru bicara Taliban bernama Yousouf Ahmadi mengatakan bahwa pihaknya akan kembali melakukan perundingan dengan para pejabat dari Korea Selatan, terkait nasib sisa tawanan warga negara mereka yang saat ini masih berada di tangan Taliban.
Ahmadi menyampaikan hal tersebut lewat telepon dari sebuah lokasi yang tidak diketahui. Namun ia tidak menyebutkan detil rencana perundingan baru ini, selain mengatakan bahwa perundingan akan dilaksanakan hari Selasa (29/8) pukul 05. 30 waktu setempat.
Negosiasi itu akan dilaksanakan di kota Ghazni, dengan mediator Palang Merah Internasional. Jika jadi berlangsung, negosiasi itu akan menjadi negosiasi keempat yang dilakukan antara kedua belah pihak.
Dari 23 tawanan, Taliban membunuh dua tawanan laki-laki pada akhir bulan Juli kemarin dan membebaskan dua tawanan perempuan. Saat ini masih ada 14 perempuan dan lima laki-laki yang ditawan Taliban.
Taliban mengancam akan membunuh tawanan lagi, jika otoritas pemerintah Afghanistan tidak bersedia membebaskan tawanan Taliban. Taliban juga menuntut agar Korea Selatan segera menarik pasukannya dari Aghanistan.
Seoul mengatakan akan menarik sekitar 2. 000 pasukannya, yang kebanyakan para teknisi dan pekerja medis pada akhir tahun ini. Namun kementerian Korea Selatan lewat juru bicaranya membantah kalau rencana penarikan itu dilakukan setelah tercapai kesepakatan dengan Taliban.
Kantor berita Afghan Islamic Press melaporkan, Taliban setuju membebaskan kesembilanbelas tawanan jika Korea Selatan menarik kontingennya dari basis militer Bagram. (ln/aljz)