Tokoh utama kelompok Taliban Mullah Dadullah menyatakan, pihaknya sudah mendaftar 200 orang pejuang yang menyatakan siap untuk melakukan serangan terhadap pasukan AS dan sekutunya. Dadullah mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan Associated Press hari Minggu malam seperti dikutip situs Aljazeera.
Dalam wawancara tersebut, Dadullah juga menyatakan tidak mau berekonsiliasi dengan presiden Afghanistan Hamid Karzai yang dinilainya tunduk terhadap AS. Wawancara antara AP dan Dadullah dilakukan melalui telepon satelit. Dadullah sendiri berada di lokasi yang tidak diketahui, namun ia mengatakan masih berada di wilayah Afghanistan
"Lebih dari 200 anggota Taliban yang mendaftarkan diri untuk melakukan serangan bunuh diri bersama kami. Ini menunjukkan bahwa seorang Muslim bahkan mampu mengorbankan hidupnya demi kebaikan agamanya. Mereka akan melanjutkan jihad sampai Amerika dan sekutunya baik Muslim maupun Non Muslim ditarik dari negeri ini," ujar Dadullah yang menjadi salah satu komandan utama di Taliban.
Dadullah juga menyatakan bahwa Taliban dan Al-Qaida saling bekerjasama, begitu juga dengan para mujahidin dari berbagai belahan dunia termasuk negara-negara Arab. Ia mengklaim 10 persen dari jumlah pejuangnya berasal dari luar Afghanistan.
"Taliban dan Al-Qaida memiliki tujuan yang sama," katany seraya mengingatkan bahwa siapapun yang mendukung AS dan pemerintahan Afghanistan yang berkuasa saat ini, akan berhadapan dengan kedua kelompok itu.
Pernyataan Komandan Taliban ini, dinilai sebagai propaganda belaka oleh Menteri Pertahanan Aghanistan, Jenderal Mohammed Zahir Azimi. Ia menegaskan bahwa pasukannya siap menghadapi ‘kekuatan’ para pejuang Taliban.
"Kelompok Taliban terisolasi. Mereka tidak punya kekuatan. Mereka menggunakan ranjau darat dan aksi teror …. atau bom bunuh diri. Operasi semacam ini menunjukkan bahwa mereka tidak kuat, mereka lemah," ujar Azimi pada AP. (ln/aljz)