Milisi Taliban Afghanistan menebar ancaman bagi kekuatan penjajah asing. Dikatakan Taliban bahwa, tahun 2007 sekarang akan menjadi tahun lebih berdarah bagi kekuatan-keuatan asing di Afghanistan, dan Taliban sendiri menyatakan kesiapannya untuk lebih keras lagi bertempur.
"Tahun sekarang akan mencatatkan lebih berdarah lagi bagi kekuatan-kekuatan asing. Ini tak sekedar ancaman. Kami akan membuktikannya. Kesiapan Taliban untuk berperang ditopang dengan kaki dan betis, di gua-dua dan gunung-gunung, " tegas Mala Dadallah, salah satu panglima perang Taliban dalam sebuah percapakan telepon dengan Reuters seperti dilansir IslamOnline, Sabtu (24/2).
Saat ditanya lebih lanjut kapan waktu perang itu, Dadallah menjawab, "Petempur-petempur kami yang berjumlah 6 ribu sudah siap untuk melancarkan berbagai serangan terhadap kekuatan-kekuatan asing, setelah ada perubahan suasana dan ketika cuaca menjadi lebih panas. "
Lontaran ancaman maut Taliban itu hanya berselang 24 jam setelah Sekjen NATO Jaap de Hoop Scheffer menyerukan agar Barat segera memenangkan pertempuran melawan Taliban. Selain itu, sebelumnya Inggris juga mengeluarkan pernyataan niatan untuk menghentikan program pengiriman pasukan tambahan ke Afghanistan. Saat ini ada sekitar 5. 000 tentara Inggris di Afghanistan.
Dalam jumpa pers yang digelarnya bersama Presiden Afhanistan Hamid Karzai, Scheffer mengatakan, "Mau tak mau Afghanistan itu garis terdepan dalam pertempuran melawan mereka yang ingin menghancurkan elemen masyarakat kita. "
Lebih lanjut orang nomor satu NATO itu menegaskan bahwa selagi NATO tak mencapai kemenangan di Afghanistan maka Taliban itu akan menyerang Belanda, Belgia, AS dan negara Barat lainnya. Namun demikian sejumlah analis menilai bahwa saat ini sangat sulit bagi NATO untuk memenangkan pertempuran.
Sementara terkait tambahan pasukan Inggris, rencananya Menhan Inggris Des Brown akan mempresentasikan rincian tambahan terkait pengiriman pasukan ini di depan Dewan Umum pekan depan. Pasalnya, saat ini bekas negeri yang pernah dijajah Soviet itu tengah memasuki musim dingin yang memuncak yang akan menambah ketegangan dalam duel panas antara NATO kontra Taliban.
Adapun terkait persiapan amunisi Taliban untuk pertempuran lebih dahsyat lagi, Dadallah menjelaskan bahwa Taliban telah memiliki persenjataan yang mampu menjatuhkan heli-heli NATO dan AS.
Janji petinggi Taliban itu tak berlebihan. Seperti diketahui beberapa hari lalu sebuah Heli jenis Chinok jatuh di selatan Afghanistan, yang menyebabkan 8 tentara AS tewas mengenaskan serta 18 lainnya terluka. Namun kemudian pejabat resmi AS memberikan keterangan bahwa heli itu jatuh akibat mengalami kerusakan.
Menurut Reuters, sejak duel perang antara tentara NATO yang berjumlah 33. 000 kontra Taliban pada tahun 2001 tercatat lebih dari 4. 000 orang terbunuh, dan seperempatnya dari kalangan sipil.(ilyas/iol)